Senin, 05 Agustus 2013

Lost in Love

Diposting oleh Eka Suzanna di 00.02 0 komentar
Lost in LoveLost in Love by Rachmania Arunita

My rating: 3 of 5 stars


Lepas dari gaya penulisannya atau apalah yg 'salah' di sini, yg omong-omong telah dikritisi dgn sangat detail oleh para penulis 'hebat?' , aku menikmati novel ini kok. So, 3 bintang cukup lah.

Kurang ngerti juga kenapa novel ini bisa beda dari novel yg sebelum nya. Gaya penulisannya? Jalan ceritanya? or what?

Yg jelas, aku bisa menyelami ceritanya dan karakter tokohnya dengan sangat baik, kok. Gak ada problem seperti yg dimasalahin oleh reviewer yg lain.



View all my reviews

Sabtu, 03 Agustus 2013

The Chronicles of Audy: 4R

Diposting oleh Eka Suzanna di 23.30 0 komentar
The Chronicles of Audy: 4RThe Chronicles of Audy: 4R by Orizuka

My rating: 3 of 5 stars



  Aaaaaaakkkk...!!!


Asliiiii... hal paling menggembirakan setelah mendapati kenyataan bahwa kak Orizuka dengan sangat teganya menggantungkan harapanku pada para 4R itu (tepatnya 3R diantaranya :p), adalah bahwa novel ini bakal ada lanjutannya!!

Serius, kalau nggak ada sequel nya kali aku bakal mati gegara jedot-jedotin kepala ke tembok, saking depresi akibat masih banyaknya ketidakjelasan yang menimbulkan banyak pertanyaan, sehubungan dengan bagaimana kelanjutan hidup dari si 4R1A ini!! T^T

Hahaha`, tapi ya untungnya bakal ada seri lanjutannyaaa~ yihaaa.

Lega sumpah... sampai rasanya ingin jungkir balik.

Okay~ okay~ mari hentikan kegilaan ini segera dan fokus untuk mereview *berdehem*

Sebenarnya kegilaan ini juga mungkin karena novel ini benar-benar serasa angin segar buatku. You Know? Ini bisa dibilang satu-satunya novel yang sukses kulahap dengan penuh khidmat setelah selama hampir setengah tahun vakum. Iya, aku ngerasa sudah selama setengah tahun ini vakum baca novel. Gak heran kalau Goodreads ku juga gak update-update hehehe... *nyengir tanpa dosa*

Entah kenapa aku kehilangan selera membaca. Tapi bukan berarti udah gak suka membaca novel yaa. Walau vakum, tapi aku masih bisa merasakan suatu kekuatan dalam diriku, bahwa aku sebenarnya masih sangat suka baca novel. Tapi, nggak tahu ya...selera itu sempat hilang/lenyap entah kemana.. Seiring itu juga, jiwaku serasa pergi. Lebay emang #pfft. Tapi, itu benar. Baca novel itu semacam jiwaku. Jadi bayangin aja, gak baca novel selama setengah tahun? Rrr... yah, hidup jadi nya serasa hampaa... Asli jadi malas dan gak semangat melakukan apapun. (Dan ini kemungkinan besar juga alasan dari kenapa aku hampir jarang ngadmin di Group FB, tepatnya hampir nggak pernah buka FB ). Anehnya selera membaca itu juga gak kunjung balik. Novel-novel yang masih terbungkus plastik di rumah sama sekali gak ada yang berhasil menggugah selera.

Sebenarnya udah dari satu tahun yang lalu (awal tahun 2012), progress membacaku berkurang dengan sangat drastis, sampai akhirnya tepat di akhir tahun benar-benar mati rasa sama semua novel yang ada.

Kalau kupikir, rasanya sih sebagian besar ini mungkin saja disebabkan berkurangnya pemasokan teelit yang 'asyik' di toko buku.. Dan juga semakin maraknya novel Korea-korea-an, atau bahkan fanfic Korea yang dijadikan buku. Itu bikin aku muak! Maksudku, kemana gitu novel teenlit sekelas HSP the series nya Orizuka, atau serial JDSnya Esti Kinasih? Dan akhirnya, aku jadi malas hunting teenlit karena lagi-lagi yang kulihat fanfic, fanfic, dan fanfic. Adapun novel yang ‘ngakunya’ bukan fanfic Korea, tapi nama tokohnya mirip dengan nama artis Korea, semacam kim bum, choi minho, Siwon, Jessica misalnya.. dll.. tetap saja jatuhnya jadi kayak fanfic.

Eits~ ini nggak termasuk novel kak Orizuka yang Infinitely Yours dan Fate yah :D

Aku nggak tahu kenapa, walaupun FATE nama tokohnya Minho dan Minhwan, dan berbau korea, aku sama sekali nggak ngerasa 'eneg'. Bahkan itu novel bernuansa Korea (dengan penulis lokal) terseru dan paling greget yang pernah kubaca. Memang kak Orizuka paling pintar sih kalau 'ngemas' cerita, selalu aja novelnya itu uwuwuwuwu banget! >.<

Dan.... ketika tahu-tahu nongollah si 4R ini (Regan, Romeo, Rex, dan Rafael), OMG... aku kayak dikasih nafas buatan untuk melanjutkan hidup kembali hahaha. Gak cuma Audy kayaknya yang dapat suntikan energy dari Regan, aku pun mendapatkannya dari Rex (lha?). Setelah baca novel ini, aku tuh ya jadi semangat hunting novel lagi (sampai-sampai kemarin saking kalapnya belanja buku, pas di kasir ditanya, 'mbak, ini untuk disumbangkan ya? Atau mbak punya perpustakaan mini?'). Iya, selera bacaku sudah kembali normal, alhamdulillah~. Gak cuma itu, aku jadi semangat juga kuliah, semangat nulis, bahkan juga jadi semangat bersihin rumah (terutama kamar) yang kadar ke-berantakannya sama parah dengan rumah 4R! Hahahaha. Pokoknya semangat ngelakuin apa-apa, deh. Waw.... kekuatan tulisan kak Orizuka itu memang selalu menakjubkan! >.<

Oke, fokus, Eka, Fokus! Fokus ke novel Audy: 4R ini.

Ceritanya sih khas remaja banget yaa~, tentang Audy yang hidupnya sepertinya sial tiada henti sepanjang hidup, mulai dari urusan skripsi nya, perjuangannya demi menyelesaikan tahap kuliah yang tinggal selangkah lagi itu, orang tuanya yang rada-rada bodor gimana gitu terjerat masalah keuangan/ekonomi (mengingatkanku pada orang tua Julia HSP dan Lea Miss-J yg sepertinya memiliki kadar kenorakan yang sama XD), belum lagi diusir ibu kos karena nunggak 3 bulan, dan ia terjebak di dalam lingkaran 4R! dengan menjadi babby sitter, atau tepatnya nanny kali ya (hahaha) di rumah itu demi sejumlah uang.

Iya, jadi demi menutupi keuangannya yang dah nggak tertolong lagi (dan semua ini tak lepas dari 'kebodohan' orang tuanya haha), ia berusaha mencari kerjaan. Dan tak sangka menemukan lowongan di koran untuk menjadi baby sitter.

Well~ kalau Audy menganggap IP nya yang 3,7 adalah suatu hal Amazing yang FINALLY ia peroleh setelah 4 tahun kuliah, didapatkan dengan harus memakan tumbal alias sejuta kesialan beruntun yang memporakporandakan hidupnya, justru kebalikan… aku malah  merasa sebenarnya kesialan yg dialami Audy selama ini adalah tumbal demi akhirnya ia mendapatkan sebuah keberuntungan yang sangat luar biasa, yang gak mungkin bisa didapatkan oleh para gadis remaja lainnya (termasuk aku! *mewek*) yaitu hidup satu rumah bersama 4 makhluk bersaudara super kece dengan nama yang sama-sama berawalan huruf R itu. Hahahaha.

4 makhluk super kece pake 'banget' itu adalah:

R1. Regan (anak tertua) 26-an tahun , mungkin gak salah kalau ia dianggap 'bak' seorang pangeran dibanding 3 lainnya. Dengan segala senyum ramahnya, sifat baiknya, kegantengannya, kejeniusannya, wibawanya, and lesung pipinya... well, perempuan mana yang nggak akan bertekuk lutut? Toh, sifatnya yang super sangat perhitungan (kalau dah bersangkutan dengan uang) gak mengurangi kharismanya sama sekali hahaha.
R2. Romeo (anak kedua) 22 thn (sebaya dengan Audy), ganteng menurun dari Regan, gelar hacker rasanya sudah cukup bisa menggambarkan seberapa tingkat kejeniusannya, disayangkan… ada bakat playboy cap kadal kayaknya.
R3. Rex (anak ketiga) bocah masih SMA, sekaligus pujaan hati saya (:p). Dengan gayanya yang menurut Audy bagai robot, kesinisannya, sifat dingin dan cueknya, salah satu asset sekolah tentunya, karena yah, tak akan ada sekolah yang mau menyia-nyiakan murid jenius sepertinya ... he is so killing me!!! Masa bodo dengan penyakit asma, dan bahkan segala sifat buruknya itu! I LOVE YOU just the way YOU ARE, Rex!!
R4. Rafael (anak bungsu) 4,5 tahun,  bocah jenius yg sepertinya mengalami pendewasaan dini, melihat dari bacaannya adalah majalah playboy....rrr..... dan bahkan bisa mengakui bahwa Megan Fox itu sexy. Okay. Bocah 4,5 tahun yang memang sangat istimewa.


4R ini memiliki wajah ganteng yang sama (maybe) walau dengan kadarnya masing-masing, serta kharisma yang berbeda-beda. Dan bisa lihat dari deskripsi ku di atas tentang mereka? Walau mereka berbeda karakter, tetap ada SATU kata yang sama di sana, yang akhirnya bisa menjadi bukti bahwa mereka memang benar-benar 4 bersaudara satu darah. Satu kata. Jenius, right?? Jadi, aku nggak heran sih kalau misalnya ada gadis yang sempat kelimpungan harus memilih yang mana satu di antaranya (tepatnya 3 di antaranya sih, karena Rafael... mungkin cuma akan bisa dijadikan adik angkat saja dibanding pacar hahaha).

Romeo, cowok yang mungkin tak mengenal kata mandi dalam kamusnya, selain megan fox dan berbagai rumus HTML dkk, tak heran telah memelihara entah berapa juta butiran ketombe di kepalanya. Rafael, bocah 4,5 tahun yang di usia segitu semestinya masih identik dengan yang namanya cartoon dan segala hal cute lainnya, tapi ternyata ia lebih tertarik dengan majalah playboy dan segala hal yang tidak seharusnya diketahui oleh bocah berusia sebayanya. And, Rex... yang sebenarnya bisa dibilang adalah cowok paling menyebalkan sedunia dengan segala sifat nggak banget-nya itu. Regan? Yang memiliki sejuta pesona, namun diam-diam mempunyai tingkat kelicikan dan tricky khusus tersendiri dalam menjerat hati para gadis tak berdaya seperti Audy *apa ini???* hahaha.

Tapi semakin kau mengenal mereka, kau akan menemukan hal-hal yang membuatmu akan berbalik mengagumi mereka tanpa henti. Yah, mereka semua mempunyai kelebihan/kekurangan dan pesona nya tersendiri yang mereka tunjukkan dengan cara dan gaya khasnya masing-masing. Lepas dari itu semua, yang perlu kalian catat dan ini adalah PENTING! Mereka adalah 4 makhluk pencuri hati para kaum hawa yang sangat berbahaya dan patut diwaspadai. Jadi, waspada lahhh…waspada lahhh!

See?? Aku rasa semua gadis akan sangat iri pada Audy karena bisa dekat dengan mereka..Ish...ish..

3,5 bintang untuk novel ini, dan itu berlaku untuk covernya dan ceritanya. Penilaian bintang ini akan berubah dan bertambah kalau sequelnya udah keluar! #sikap. Hahahaha, jadi sisa bintangnya aku tahan dulu yaa :p

Karena ceritanya memang masih lumayan anti klimaks ... i want more pokoknya!

Untuk masalah penulisan, seorang Orizuka tak perlu diragukan lagi. Malah aku nyaris tak menemukan cacat, kalau aku yaaa, hehe. Atau, mungkin aku telah dibutakan oleh pesona 4R? Entah :D. Yang jelas, satu hal kenyataan menakjubkan yang bisa kusimpulkan, adalah, kak Orizuka hanya dengan mnggunakan sudut pandang orang pertama, yaitu dari sisi Audy, tapi hebatnya kita bisa mengenal dengan baik bagaimana karakter para tokoh lain (terutama 4R), dan bahkan bisa tau bagaimana bentuk perasaan mereka saat itu (setidaknya selama di book 1 ini).

Dan, entah kenapa ya.. instingku mengatakan, Audy akan jadian dengan....nggg...

Sebut merk gak ya???

Okay...sebut aja deh. Yak, instingku mengatakan Audy bakal jadian sama....


….
……
…….
……..
………..
…………….  R2.
Iya, Romeo.. :p

Rrr, sebenarnya aku ngarepnya sih Audy jadian sama Rex hahaha. Tapi aku sadar, harapan dan insting itu adalah dua hal yg berbeda. Ngarepnya sih memang jadiannya sama Rex, tapi entah ya... instingku mengatakan lain..

Alasannya kenapa Romeo? Karena di book 1 ini, Romeo lah yang terlihat paling tidak mungkin untuk jadian sama Audy (interaksi mereka paling minim, dan tidak ada suatu yang 'wah' terjadi di antara mereka, kecuali Romeo pernah membawa Audy ke rumah sakit untuk menjenguk Maura dan sukses menghancurkan hati Audy hingga berkeping-kepng. Hish!), tak ada gejala/tanda apapun. TAPI.. justru yang terlihat paling tidak mungkin biasanya adalah yang ternyata mungkin (--" ) . That's why.... Oke, analisis yang remeh memang.

Dan alasanku itu nggak sekadar alasan loh. Selama ini aku lihat Audy paling anti sama Romeo, dan selalu meremehkan dengan mengatakan hal-hal yang cenderung mendeklarasikan dirinya 'aku nggak bakal pernah tertarik sama cowok jorok, dan super mesum kayak Romeo'. Biasanya, cewek kalau terlalu anti sama seorang cowok, ini bakal menjadi senjata yang justru berbalik menyerangnya di kemudian hari.. :p

Huahahaha... oke cukup. Hentikan segera segala analisa bodoh ini, sebelum kak Ori menertawakan saya yang mendadak berubah menjadi calon istri-able buat Heiji Hattori X))

Well, mari kita lihat nanti aja deh... hehe.

Aku sempat mewek saat perasaan Audy bertepuk sebelah tangan. Aku bisa paham bagaimana perasaanya. Pasti menyakitkan.. Ketika menyadari kita mempunyai perasaan khusus pada seseorang, namun hati orang itu sudah TAKEN. It’s so hurt!!! Apalagi saat harus berpura-pura bahwa kita baik-baik saja ketika orang itu ada di dekat kita, selalu ada di sekitar kita, dan satu atap pula… Serius, aku mewek..

Ini bukan curcol. Tapi, gak tahu ya… mungkin aku terlalu menjiwai berperan sebagai Audy dan menyelami perasaannya. Ya kan novel ini menggunakan sudut pandang Audy, jadi sebagai pembaca aku mau tak mau menempatkan posisi sebagai Audy (:p). Saat ia lagi kocak-kocaknya, aku ngakak. Saat lagi sedih-sedihnya.. aku mewek juga :( Dan saat ia lagi berinteraksi sama Rex,  jantungku pun ikut berdentam-dentam!  (ya ampun apalagi sih inii? XD)

Omong-omong soal peran, untuk karakter Regan dan Romeo, aku gak kesulitan mencari sosok imajinernya. Tapi, Rex?? Asli kayaknya gak ada yang bisa menjadi sosok yang satu ini. He is so special X)).
Dan Audy? Mohon maaf… tentunya tak lain tak bukan adalah aku membayangkan diriku sendiri, hahaha :p

Kalau ini dijadikan FTV (iya, FTV, bukan FILM) aku rasa bakal dengan sukarela ikut casting jadi Audy. Karena sepertinya aku sudah mahir mengekspresikan segala tingkah Audy huahaha. Iya, jadi selama baca.. aku sering dengan muka mengkerut, mengernyit, mau mewek, ngakak, cengar-cengir, senyum-senyum, cemberut, jutek, judes, mata berkaca-kaca dll dsb, sesuai dengan apa yang Audy rasakan. Mungkin kalau ada yang lihat pas aku lagi baca tadi, bakal disangka gila. Bahkan saat adegan di rumah sakit, antara Audy, Regan, Romeo, dan Maura (yang udah baca pasti tahu), sukses di situ aku nangis beneran :’(

Sempat aku pernah baca sepintas, ada yang berpendapat, apa Audy itu tidak terlalu berlebihan saat patah hati sama Regan sampai segitunya? Karena selama ini Audy tidak pernah menunjukkan ketertarikan lebih, selain sebatas hanya memuja ketampanan Regan dan segala sifat bak malaikatnya itu. Saat itu, aku sempat tercenung, 'iya juga ya. Selama ini Audy kan hanya tahu nya mengatakan betapa Regan itu tampan, dll, sbg. Lha kenapa bisa patah hati sampai segitunya saat tahu Regan sudah TAKEN hatinya?' Tapi pikiran itu segera buyar saat aku ingat aku nangis, gegara hal itu (baca: adegan itu). Jadi, aku rasa... ya, mungkin memang selama ini Audy hanya memuji-muji betapa tampan dan baiknya Regan. Tapi bukan tidak mungkin ia bisa sangat sakit hati saat tahu bahwa Regan sudah ada yang punya #tsaah. Perasaan yang Audy rasakan, tipe perasaan yang 'mungkin' baru benar-benar disadari betapa ia serius menyukai Regan selama ini, setelah mendapati kenyataan bahwa ia tak mungkin memilikinya. Sulit dijelaskan sih... tapi intinya, yang Audy rasakan itu wajar. (kalau nggak wajar,kan nggak mungkin aku sampai mewek segitunya juga hehe).

Bahkan sebelum Romeo memutuskan membawa Audy menemui Maura, dari awal cerita, aku sudah punya feeling buruk tentang hal ini. Makanya, saat Romeo bilang mau mengajak Audy pergi, di situ 'aku sudah tahu mereka akan menemui seseorang', jatungku langsung kebat-kebit, nyaris mau nangis. Mungkin juga ini semacam deja vu kali ya? Perasaan seperti ini pernah kurasakan saat membaca FATE. Yang udah baca pasti tahu, perasaan yang terlibat di antara Adena-Minho-Nicole. Ada semacam ketidakrelaan kalau Audy merasakan perasaan menyedihkan yang sama kayak Adena waktu itu.

Itu sebabnya aku nggak mau Audy jadian sama Regan. Masa bodo, Regan seganteng apa, or sebaik apa, bahkan kalaupun nanti (misalnya) Maura ternyata nggak tertolong, dan Regan tahu-tahu punya perasaan sama Audy, aku tetap nggak rela sih mereka jadian. Lebih baik Audy sama Romeo atau Rex aja. Regan itu di mataku udah kayak Jang Minho di FATE. Dia hanya sesosok Abang/kakak buat Audy. Sama kayak Jang Minho-Adena (lha..ini kenapa jadi aku yang ngurusin pasangan yg cocok buat Audy sih?? Hahaha).

Eh kalau dipikir, iya juga ya… Bentuk perasaan Audy ke Regan itu sama persis kayak bentuk perasaan Adena ke Jang Minho yang akhirnya terpaksa hancur karena adanya wanita lain. Ya kan?? Ya kan?? Tapi, untung akhirnya ada Minhwan yang bisa menjadi cinta baru untuk Adena. Awww~ Kira-kira kalau Audy, siapa ya? Romeo kah? Rex kah? Hahaha.
Kalau misalnya Audy itu Adena. Regan itu Jang Minho. Maka… siapa yang kayak Jang Minhwan? Harusnya sih Rex. Dia sinis, rada terkesan jahat sama Audy, tapi sebenarnya ia yang paling perhatian dan lumayan peduli sama Audy. Dibalik sosok Rex yang seharusnya 'nggak banget' itu, aku (dan aku yakin semua pembaca juga) bisa merasakan suatu kehangatan dan kasih sayang yang tak begitu terekspose dari dalam diri cowok ini. Jadi, harusnya sih Rex!

Tapi seperti yang kubilang sebelumnya, instingku mengatakan Audy bakal sama Romeo.

So, mari lihat saja nanti. Kalau misalnya Audy sama Romeo, oke, berarti instingku benar. Lagipula, Romeo itu sebenarnya adalah sosok cowok yang sebenarnya sangat menyenangkan dan tipe kesukaan para hawa banget kalau saja dia mau mandi, dengan sikap ala-ala playboy mesumnya, serta cengiran/kerlingan nakalnya, awww~ nggak kukuuu. Para Hawa kan memang paling suka banget nih cowok yang rada 'nyimpang' gini. Ya kan?? Hayo ngakuuu! :p Sayangnya Romeo kurang diekspose sih di bagian sisi kerennya. Kak Orizuka lebih suka menunjukkan betapa mesum, jorok dan berketombenya Romeo. Dan jujur saja, ini menambah kecurigaanku. Kurang dieksposenya Romeo TENTU agar karakternya terlihat tak begitu menarik dan menonjol, dan ini adalah hint-hint yang disembunyikan oleh kak Orizuka untuk menjadi senjata di book 2 nanti. Maka itu aku cuma bisa bilang, mulai sekarang alangkah baik nya untuk mulai bersiap-siap menahan diri, karena di book 2 nanti pesona Romeo akan meningkat berkali-kali lipat!

*sok tahu lu, Ka*

Biarin! *pasang muka belagu*

*apeeeuu ini??*

Kok aku jadi PEDE jaya gini kayak Heiji Hattori? Wakakakak~ Kalau analisis salah kan malu-maluin ntar :p

Tapi kalau ternyata Audy sama Rex, yah nggak apa-apa juga, sesuai harapan berarti, hahaha. Kalau dia sama Regan?? Hmm…. Ya nggak apa-apa juga sih :p

Eh, kalau ternyata Audy nggak bakal jadian sama siapapun salah satu dari 3R itu?? Rr…. Kayaknya kak Orizukanya yang perlu aku bulet-buletin dan kurung dalam Paviliun X))#diRajam

Ini urusannya kenapa jadi ngebicarain siapa yang bakal jadian sama Audy sih?? --“ ckckckck

Dan ini memangnya bisa disebut Review ya?? Hahaha *tertawa sumbang*. Bukan. Ini sepertinya lebih tepat disebut cuap-cuap nggak jelas untuk menyalurkan kegilaan saya pada 4R, karena ternyata sekadar nyampah di twitter dan FB belum membuat saya puas.

Dan *lagi*, kalau ada yang protes tentang kenapa Audy harus jadian sama Rex yang masih bocah SMA, sepertinya perlu tahu bahwa Kenichi Matsuyama aja nikah sama tante-tante yang usianya beda 8 tahun. And, again, ini kenapa sampai nyenggol ke Kenichi Matsuyama sih??

Okay, sebelum kegilaan saya semakin menjadi, kita akhiri aja di sini. Sekian, terima kasih.

*kembali lanjut nungguin sequel, yang omong-omong kayaknya baru rilis tahun depan *

nb: maaf kalau review nya, oke ralat, pembawaan tulisannya, sangat super kacau. Aku bisa saja mereview dengan 'versi' serius kalau mau. Sayangnya, aku tak mau hehe. Dan memang begini lah kalau aku sangat suka dengan apa yang kubaca, jadi sangat tak terkontrol, dan gak bakal puas sendiri kalau mereviewnya dengan tutur/kalimat yg sangat tertata ala-ala reviewer lain ~kkkkk X))




View all my reviews

Kamis, 01 Agustus 2013

Seasons to Remember

Diposting oleh Eka Suzanna di 23.41 0 komentar
Seasons to RememberSeasons to Remember by Ilana Tan

My rating: 1 of 5 stars


Bingung mau ngomong apa....

wkwkwk~

*asli cuma bisa cengengesan*

Nyesal gila, ekspektasiku terlalu tinggi untuk buku ini huhuh...

Tadi begitu di Gramed, aku langsung ngacir saat melihat Season to Remember ini di sebuah rak, kegirangan. Asli penasaran, buku ini tentang apa sih kalau bukan novel? Tadinya sih bayanganku ini adalah buku tentang bagaimana Ilana Tan bisa berproses bersama imajinasinya, hingga akhirnya tercipta Tetralogi 4 season.

Yah, intinya.. yang kuharapkan ini tuh buku tentang masa-masa dimana Ilana Tan bisa menerbitkan Summer in Seoul, dan sampai akhirnya bisa menjadi tetralogi. Karena jelas nggak mungkin ini Biografinya, jadi aku nggak pernah mengharapkan sampai ke situ.. haha.. :/

Tapi ternyata, pas aku buka dan mau baca... what the??

Hanya berisikan quotes-quotes dari novel 4 season... -_-

Itu pun dikit, alias satu halaman satu quotes. Bayangkan, betapa banyak halaman kosong tersia-siakan begitu saja, padahal sebenarnya bisa dimanfaatkan dengan sangat baik.

MUBAZIR! 1 kata yang tepat. Mubazir uang, iya. Beli mahal-mahal 50ribuan, lha isinya cuma gituan doang -_- Bener-bener WTF! Plus Mubazir kertas!!

Kalaupun memang hanya mau mengutip quotes-quotes, minimal seenggaknya ditambahkan ilustrasi lucu gitu... misalnya sketsa beberapa adegan yang ada di novel. Kayak perpustakaan tempat Keiko kerja misalnya, atau sandal Keiko yang ada di kamar Tatsuya itu, atau apalah yang berhubungan dengan ceritanya, begitu kan bakal lebih keren -,,-

Bener-bener nggak banget deh nih buku. Kecewa..

1 bintang ini hanya untuk covernya yang (untungnya) cantik, dan warna serta bahan kertasnya yang bagus. Makasih!



View all my reviews

Hai Miiko! 25

Diposting oleh Eka Suzanna di 20.33 0 komentar
Hai Miiko! 25Hai Miiko! 25 by Ono Eriko

My rating: 3 of 5 stars


Buseeettt...setahun, baru satu yg rilis... nomor 25 x_X

26 nya kapan????

Btw, kali ini rada kecewa sih.. Belinya udah semangat banget, eh ceritanya biasa aja. Yah, masih bagus sih, dan masih lucu. Tapi untuk seorang AKU yg udah ngikutin Miiko dari dulu, kerasa banget edisi yang ini ceritanya biasa-biasa aja. Nggak ada yang wah. Bahkan yang biasanya aku selalu ketawa-ketawa bacanya, kali ini nggak. Senyum aja jarang :/

Bahkan biasanya setiap selesai baca, aku buka lagi dari halaman awal dan baca sekali lagi. Sekarang? Habis selesai baca, udah, tutup bukunya, masukkin ke rak :/

Untungnya aku masih terhibur dengan cerita yg Miiko dan Tappei pergi ke masa depan Setidaknya aku bisa senyum-senyum ngelihat mereka berdua :)) wkwkwkw

Selebihnya biasa aja. Nggak ada yg 'seru', standar banget.



View all my reviews
 

Book Lover Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review