
My rating: 3 of 5 stars
Hm.. 3 bintang, lah.
Lumayan. Aku sih tak mandang dia siapa (ini, yang nulis). Dia pernah meraih gelar apa kek, tak pedulilah.. aku fokus pada buku ini saja. Siapapun yang nulis, hm... menurutku lumayan. Gaya tulisannya apik, walau di beberapa bagian terkadang ada kalimat yang 'klise banget' atau tak enak dibaca, atau bahkan sangat menunjukkan bahwa 'kosakata' penulis kayaknya nggak luas, karena kalimatnya itu itu doang.
Tapi so far, dia menulisnya sangat apik (setidaknya jauuuuhhh lebih baik dari aku hehe).
Lalu, untuk cerita... hm.. secara aku sudah baca review review di GR jadi aku ya biasa aja. maksudku, aku gak kayak yang lain, yang punya ekspektasi bahwa buku ini tentang kisah Writer Vs Editor yang benar-benar memang memperlihatkan tentang kegiatan Writes vs Editor itu (mungkin mengharapkan bagaimana si Editor berkerja sama dengan si writer dalam membenahi tulisan sebelum naik cetak), tapi yang ada malah kisah cinta ala ala FTV ^^;
Dan ya! Ini memang cerita ala-ala FTV banget. makanya ketebak banget dari awal. Cuma judulnya aja yang bikin 'wah'. Writer vs Editor. Padahal kisahnya ya seputar cinta antara dua insan yang njelimet karena ada pihak-pihak lain juga yang menaruh 'harapan dan cinta'. Ini sih kayak FTV-FTV yang judulnya aja keren-keren : 'Majikan vs Pembantu' 'Tukang laundry dan tukang Bubur' 'Cintaku dibawa lari tukang jamu' dll. Judulnya keren-keren, tapi kisah ceritanya ya gitu aja, seputar cinta dua insan aja sebenarnya.
Novel ini juga dibumbui denga ala-ala drama Korea yang mana seorang gadis biasa nan miskin kejatuhan cinta 2 cowok ganteng dan keren (kalau kata penulisnya sih 'bibit unggul) lalu kebingungan harus milih yang mana. Hmp! Jadi lah komplit, ini cerita gabungan FTV vs drama korea.
Makanya kan ketebak banget jadinya alur cerita ini. Itu sebabnya aku yang biasanya baca novel bisa 3 hari baru kelar (itu pun minimal, biasanya maksimal seminggu), eh bisa menghabiskan buku ini dalam waktu 2-3 jam saja, sodara-sodara! Kenapa? ya karena bacanya emang cepat, secara udah tahu juga ceritanya mau dibawa kemana, dan ketebak banget karakter-karakter tokohnya, jadinya gak perlu menyelami dalam-dalam, sekali baca, balik halaman, baca, balik halaman, begitu terus dengan lancar jaya sampai ending! Gak sulit menghabiskan buku ini... lol
Yang bikin aku betah baca salah satunya adalah tokoh Rengga. Sang editor. Sebenarnya gaka da specialnya sih dengan rengga ini. Ya dia tipikal cowok idaman di novel-novel, ganteng, keren, jutek, cool dll. Cuma gak tau kenapa ada yang beda aja pas baca karakter yang satu ini. Begitu mengenal karakternya di halaman pertama, aku langsung punya bayangan seperti apa wajah Rengga.
Tau nggak pemain di film Merry Riana, Mimpi Sejuta dolar? Bukan... bukan yang ceweknya, alias Chelse islan. bukan! Tapi yang jadi pacarnya Merry Riana di film. Gak tahu saya namanya hahaha. Tapi, iya, wajah itu yang langsung terbayang di otakku sebagai Rengga. Cocok banget!!
Ada yang pernah nonton Tetangga Masa Gitu? Itu sitkom di Net TV. Nah, cowok ini juga main di situ walau bukan tokoh utama. Dia munculnya sesekali aja di epiosde-episode tertentu, dan dia jadi bosnya Sophia Muller, bernama Freddy Spak! Nah.. kalau pernah nonton, pasti tahu kan Freddy Spak itu orangnya gimana? Nah, persis seperti itu lah aku mendapatkan gambaran sosok Rengga! Gayanya, mimik mukanya, cara bicaranya, tatapannya, gerak-geriknya, semuaaannnyyaaaaaa, PERSIS!!
Sedangkan untuk karakter cewek alias si Writer aku nggak kebayang siapa-siapa, lol.
View all my reviews
0 komentar:
Posting Komentar