
My rating: 2 of 5 stars
Gak suka sama gaya bahasanya :s
Jadinya gak dapat lucunya juga, garingggg.
Dan.... gak sesuai dugaan. Judulnya Skripshit: Kisah Sesat Mahasiswa Abadi. Aku pikir tentang perjuangannya ngerjain skripsi, atau mungkin perjalanan kuliahnya, pahit-manisnya kuliah..dll. Sebagai anak yang sedang dilema dengan masalah kuliah, aku sangat antusias saat membeli buku ini.
Tapi ternyata cuma kisah sesatnya bang Alit, yang bahkan gak begitu lucu. Mungkin saja ceritanya lucu, tapi gaya ceritanya bang Alit itu gak asyik..
Ceritanya juga terlalu random. Coba dikhususkan gitu kek, kalau tentang kuliah ya kuliah aja, tentang kerjaan ya kerjaan aja, tentang skripsi ya skripsi aja. Kecuali kalau kayak buku @aMrazing, walau random, tapi satu kaitan/tema gitu. Kisah penjaga konter dan para konsumennya.
Sedangkan buku Skripshit ini, kalau dibilang tentang apa.... gak tahu dah apa :s Skripsi? Gak semua tentang skripsi. Cuma beberapa halaman. Tentang kuliah? Gak selalu. Tentang hidup kelam bang Alit? Gak juga.
Ah...ya... mungkin benar. Kisah SESAT mahasiswa abadi -_-
Waktu baru baca bab pertama, dan lanjut bab berikutnya, aku nyaris tutup buku dan mau masukkin ke shelves 'dropped'. Gak sanggup rasanya nerusin. Ceritanya bukan seleraku, dan gaya tulisannya juga garing, membosankan.
Memang aku tutup buku, akhirnya. Tapi sore ini, aku memutuskan untuk coba membuka-bukanya lagi, kali aja ada yang lumayan bisa dibaca, hingga minimal aku bisa setidaknya kasih rating setengah bintang.
Dan setelah buka-buka sekilas, aku nemu sebuah tulisan berjudul Life is a Journey. Tentang bagaimana bang Alit kecilnya, kenapa dia menjadi badung, kemudian terjun ke dunia narkoba, dan hak-hal kriminal lainnya. Sampai akhirnya dia kecelakaan (kalau yang ngikutin twitter atau blig bang Alit, pasti dahbtahu lah cerita ini, minimal garis besarnya).
Pas baca itu, aku sampai gak melewatkan sedikit katapun. Dan begitu selesai, pengen ngomong di kuping Bang Alit, kenapa gak dari bab awal nulisnya begini, hah???
Gaya nulis Bang Alit yang gak aku suka itu, karena dia terlalu garing, dan penempatan leluconnya itu gak kena sama sekali. Yang harusnya disampaikan serius, eh diselipin berbagai kalimat lelucon gak penting, itu ngejengkelin nggak sih? -_-
Sampai kita sudah tak bisa bedakan ini yang mana beneran, mana yang cuma buat lucu-lucuan doang??
Seperti waktu dia makan, trus kucingnya ngegondol Tikus tangkapan, dan menjatuhkannya di piring makan Alit. Alit buang tikus itu ke kebon, kemudian lanjut makan. LANJUT makan???? Yang bener sajaaaa? :s i'm so speechless!!
Akhirnya aku mulai coba membaca dari awal, dan mulai terbiasa dengan gaya nulisnya (walau tetap gak suka, tapi ya sudah bisa nerimo lah). Aku baca semuanya, walau kebanyakan nggak penting, dan ada yang aku skip.
Maksudku, apa aku perlu tahu segala peliharaan bang Alit? Apa aku perlu tahu tips-tips gak penting bang Alit itu?
:|
Ya sudahlah... mungkin buku ini recommended cuma untuk yang ngefans sama @Shitlicious aja.
Aku juga nggak nyesal ketika akhirnya memutuskan baca dari awal dengan khidmat, setelah awalnya sempat tutup buku. Terbukti, dari yang tadinya cuma mikir 'setidaknya bisa kasih setengah bintang', ternyata malah jadi dua bintang. It's so great, right?
EDITING TAMBAHAN!
Wait!
Ini novel apa kisah nyata penulis??
Selama aku baca dan bahkan nulis review di atas sih, aku nganggepnya ini personal literature dari penulis.
Sempat bingung sebenarnya, karena gak ada label PELIT di cover buku, khas Bukune. Dan di kata pengantar, Bang Alit nyebut ini novel!
Tadinya aku pikir cuma kesalahan saja itu, dan niatnya udah mau menegur Bang Alit kalau yang beginian sih namanya bukan 'novel', bang!
Tapi saat aku baca sepintas review dari yang lain, ada yang bilang ini FIKSI alias NOVEL! o.O
Rrrr......
Jadi, apakah tokoh Alit di sini dan sebagian besar pengalamannya yang super miriiippp sama si penulis, adalah fiksi? -_-
Ah...sudahlah. Membingungkan.
Aku akan tetap menganggap ini kisah nyata. Karena kalau sampau ini beneran novel alias fiksi, siap-siap saja aku turunin rating jadi satu bintang.
Aku suka Lupus. Tapi.. No! Ini berbeda jauh dengan serial Lupus. Kegaringan Lupus masih bisa dimaafkan, sedangkan yang ini tidak.
View all my reviews
0 komentar:
Posting Komentar