Kamis, 19 Desember 2013

Girl Got Game, Vol. 10

Diposting oleh Eka Suzanna di 19.58 0 komentar
Girl Got Game, Vol. 10Girl Got Game, Vol. 10 by Shizuru Seino

My rating: 2 of 5 stars


Gak ngerti sebenarnya sama tujuan si pengarang membuat komik ini.

Dia fans pengarangnya Hanakimi kah? :O

Ini cerita dari awal-akhir plot dasarnya itu #jiplek banget sama Hanakimi.

Udah gitu, kisahnya nggak ada penting-pentingnya, kebanyakan adegan gak guna (walau kadang ngakak juga bacanya, tapi yeah.. sebatas ngakak aja tanpa kesan).

Hanakimi itu, setiap ceritanya punya kesan tersendiri. Dan Ashiya punya alasan dan tujuan kenapa dia menyamar jadi cowok.

Sedangkan Kyo?? Yahh... ada alasannya sih... tapi absurd banget -_-

Ending komik ini juga gak kalah absurdnya ..

Belun lagi nyebelinnya taraf hubungan Kyo dan Chiharu yang begitu-begitu ajaaa, bikin gemes pengen bejek-bejek! *ambil bantal, tinju-tinju*

Selesai baca, aku cuma bengong, "Hah? Udah? Gitu aja ceritanya???" -_-

MasyaAllah..

Gini ya... cewek menyamar jadi cowok dan tinggal di asrama putra itu gak gampang! Tapi komik ini kayaknya menggampangkan banget, seakan itu cuma hal sepele.. -_-

Harus ada alasan yang kuat dan tujuan yang matang sampai seseorang (cewek) berani ambil nekat mengubah diri jadi cowok! Bukan hanya karena alasan absurd nggak jelas gituuu -_-

Intinya, komik 10 seri ini sia-sia! Bzzzttt... sebenarnya si pengarang ini ngapain aja sih selama ngerjain komik 10 seri ini? Udahnya ceritanya jiplek Hanakimi, nggak ada sesuatu yang  baru, nggak ada sesuatu yang seru, nggak ada cerita yang menantang... *sigh*



View all my reviews

Selasa, 10 Desember 2013

Distance To A Kiss

Diposting oleh Eka Suzanna di 23.56 0 komentar
Distance To A KissDistance To A Kiss by Yuu Yoshinaga

My rating: 5 of 5 stars


Aaakkk... dari semua karya Yoshinaga Yuu, ini adalah favoritku!

Oneshoot tapi bikin aku melting setengah mati. Iya, sapalagi.. cowoknya, Kaji! ♥♥♥

Ada nggak sih cowok kayak Kaji di sini? >\\\\<

Kenapa aku begitu suka manga oneshoot yg ini? Ceritanya sih klise, and plot ceritanya simple aja sebenarnya, tapi cara si pengarang menggambarkannya dan juga menjalankan alurnya itu yg aku suka. Entah lah, ini beda dengan manga kebanyakan! (Dan please jangan bandingkan dengan karya kyoko Hikawa ya, karena dah beda Kelas dan beda zaman huhu).

Untuk ukuran manga sekarang, ini manga tuh beda. Banget. Rata-rata manga dengan pengarang sekelas Yagami Chitose, atau Konno Risa, atau Shiba Nana, atau Chiba Kozue, dll itu ceritanya...yah sebenarnya mereka punya cerita unik tersendiri (walau too good to be true), cuma rata-rata pasangan tokoh utamanya pastilah dah ketebak perasaannya gimana, trus juga umbar cium sana-sini dengan menonjolkan sosok keren si tokoh utama (coba saja baca karya pengarang yg kusebutkan itu). Memang sebagai pembaca cewek aku pastinya suka sama ceritanya yang seperti itu. Dan tentunya dag dig dug duer juga lihat tokoh utamanya. Tapi sama sekali gak ada kesan yang dalam. Kalau dah baca, ya udah kelar.. paling mesem-mesemnya cuma 2 menitan doang :")

Kalau manga yg ini... Kaji mungkin nggak sekeren cowok manga kebanyakan. Dia mungkin nggak jago olahraga, dia mungkin nggak jenius, dia mungkin nggak jago kendo, dia mungkin bukan aktor beken atau apalah dll. Tapi dia itu keren bangettttttt >\\\\<

Kaji keren dengan cara dan gaya khas nya sendiri ♡

Dan di sini gak ada umbar cium sana sini. Hmm.. ada sih sosor sana sini, tapi penyampaiannya 'indah' *??* jadi kesannya gak aneh, dan malah bikin aku melting banget.

Aduhhh susah deh gambarinnya, pokoknya baca aja sendiri ;)

Rata-rata cewek manga itu terlalu over extrovert, perasaan mereka tergambar jelas (nggak lain dan nggak bukan pastinya masalah cinta-cintaan). Kalau cewek yg di manga ini, namanya Yuzu, nggak begitu. :)

Manga ini tokoh utamanya dan ceritanya terasa dekat banget di hati.  Saat membaca kita bisa merasa karakter tokohnya ini bisa saja ada di dunia nyata ini, permasalahan mereka juga. Beda kan dengan manga lain yang rata-rata seperti : "Ceritanya bagus banget. Karakternya cowoknya keren banget. Tapi mana mungkin kejadian di dunia nyata. Dan mana ada cowok super keren gini di sini."

Kalau Kaji, masih sangat mungkin ada cowok seperti dia... :") Dan semoga aku menemukannya huhu.



View all my reviews

The Executives of Houou Academy

Diposting oleh Eka Suzanna di 00.10 0 komentar
The Executives of Houou AcademyThe Executives of Houou Academy by Shin Kawamaru

My rating: 3 of 5 stars


Nice.

Ceritanya singkat padat jelas simple, tapi berkesan ;)

Walau sebenarnya aku bosan sama pengarang yg satu ini karena semua komiknya cowok berkacamata -_-

Ini mangaka satu kayaknya terobsesi banget sama cowok berkacamata. Coba, kasih aku satu aja komiknya yang tokoh cowoknya gak berkacamata. Kalau ada ! :p

Tapi khusus untuk komik yang ini aku suka banget ceritanya (walau simple), walau semua tokoh utama cowoknya pakai kacamata :))



View all my reviews

Kamis, 05 Desember 2013

De Buron

Diposting oleh Eka Suzanna di 23.51 0 komentar
De BuronDe Buron by Maria Jaclyn

My rating: 4 of 5 stars


Kaget waktu liat di goodreads ini aku ngasih CUMA dua bintang buat novel ini.. :O

Gak tahu apa yang di pikiranku waktu itu sih..

Aku baca ini kelas 2 SMP, minjem punya teman.

Dan gak ada kesan sama sekali, jadi itu mungkin sebabnya aku ngasih dua bintang. Aku gak tertarik sama sekali. Terbukti, aku sama sekali gak ingat persis ceritanya. Yang aku ingat cuma satu hal, ini tentang cewek yang kamarnya kemasukan buronan polisi (seorang cowok) yang akhirnya ia tolong dengan mengizinkan cowok itu nginap (tepatnya sembunyi) di kamarnya. Itu aja.

Tapi gak tahu kenapa saat awal masuk kuliah aku kepikiran terus sama novel ini. Aku ingin baca ulang. Aku yakin ceritanya bagus, walau aku gak ingat.

Bingung kan? Dulu aku sama sekali gak tertarik sama novel ini, tapi tahu-tahu 4 tahun kemudian aku kepikiran sama buku ini, nggak ada angin nggak ada hujan, dan pengen banget punya. Tapi sudah gak dicetak ulang lagi :(

Nyari kemana-mana gak pernah nemu, termasuk di segala toko buku online, udah aku ubek-ubek gak nemu juga.

Semakin waktu berjalan semakin kuat keinginanku untuk punya. Dapat novel bekas juga nggak apa-apa deh. Aku terus mencari, mencari, dan mencari....

Waktu terus berjalan, ... aku terus sibuk dengan belanja online buku-buku lain di sana sini, tentunya sambil mencari.

Pucuk dicinta ulam tiba, kemarin lalu ada yang upload foto novel kolpri seharga @15ribu untuk dijual, dan aku melihat novel ini ada di antaranya. Aaaaakkk~ langsung aja aku PM yang punya dan buy it.

Taraaaa... udah jadi milikku, dan kemarin aku baca seharian tuntas dari jam 3 siang, dan lanjut habis maghrib, walau mata mengantuk aku tetap melek karena benar-benar nggak bisa ninggalin satu halaman pun!

Begitu tutup buku, udah jam 8 malam, dan aku puaassss banget bacanya!

Ingatanku tentang buku ini mulai pulih terkumpul... aku ingat, cowok buronan bernama Ditya ini suka makan pisang. Aku ingat, dia selalu dikurung di kamar mandi sama Kimly (di suruh tidur di situ) dan dia selalu menyanyikan lagu bahasa inggris, aku ingat Papa Kimly itu menyeleweng dan nyaris bercerai. Hanya itu yang aku ingat. Sisanya aku gak ingat sama sekali, termasuk endingnya yang sweet itu >_<

Hhhhh.... kenapa dulu aku bisanya menilai buku ini dengan hanya dua bintang, hah??? *tepok jidat sendiri*

Ternyata emang ya, pandangan baca dari kacamata seorang anak usia 13 tahun, bisa berubah saat ia membaca kembali buku itu di usianya yang 21 tahun.. :)

Oke,  dah kuralat bintangnya.. ;)

3,5 bintang untuk buku ini. Dan mulai detik ini, resmi jadi salah satu buku kesayanganku :)



View all my reviews

Sabtu, 23 November 2013

Full House Kiss Vol. 6

Diposting oleh Eka Suzanna di 20.31 0 komentar
Full House Kiss Vol. 6Full House Kiss Vol. 6 by Shiori Yuwa

My rating: 3 of 5 stars


T__T

udah, sini.. Asaki sama aku aja.

Aaaahhh... tapi mereka berempat tetap keren di hatiku :*

Salut sama Sei. Awalnya aku pikir Sei itu cowok kekanakkan. Tapi ternyata nggak, dia dewasa. Dewasa dengan 'caranya' :)

Iori? Aku makinnn suka. Dia bener-bener yang paling dewasa. Sini, deh aku aja yang pacarin dia :(

Dan ternyata aku salah besar! Keempat cowok ini ternyata semuanya jatuh cinta sama Mugi.

Aku kira perasaan Sei itu cuma iseng doang, ternyata beneran. Dan Iori juga ternyata jatuh cinta sama Mugi. Hanya saja saking tenang dan dewasanya dia kita jadi nggak bisa menebak perasaannya. :)

Makin cinta deh sama Iori kalau gitu. Dia tipe yang sangat tenang dan baik hati.

Aku kasih tiga bintang, karena ...hmmm.... emang kasusnya selesai (ternyata nggak sepelik yang aku pikirkan sih kasusnya -,,-), tapi aku ngerasa masih kurang. Latar belakang ke empat cowok itu nggak terungkap sama sekali.

Eh... maksudku, ya aku tahu mereka tampan, keren, berkharisma. Sei adalah anak yang dibuang, Iori berhenti dari Kabuki tanpa alasan yang jelas (alasan yang ditutupi). Kita juga nggak tahu orangtua Kazuya (nggak diperlihatkan). Asaki juga.


Padahal kan kita butuh tahuuuu... apa alasan yang disembunyikan Iori, latar belakang mereka semua juga >_<

Ya mungkin bagi pengarangnya nggak penting, karena kasus yang disorot kan Mugi-chan, proses dia mencari kakaknya. Bukan kasus ke empat cowok itu. Jadi, itu mungkin sebabnya tak dijelaskan detail ya.. :(

Sayang banget.



View all my reviews

Full House Kiss Vol. 4

Diposting oleh Eka Suzanna di 20.07 0 komentar
Full House Kiss Vol. 4Full House Kiss Vol. 4 by Shiori Yuwa

My rating: 5 of 5 stars


Haduhhhhh.... pusingggg!!

Ceritanya makin seru, makin bagusss, dan pastinya masih menyisakan misteri!

Tapi bukan itu yang bikin pusing, melainkan..... yak! Aku makin pusing nemilih satu diantara ke empat cowok ganteng ini!!! >_<

Duuhhh.... kali ini Iori yang semakin menonjolkan kekerenannya! Aku ngerasa... yah aku suka dia!

Tapi aku juga suka Kazuya.. :"

Asaki juga aku suka.

Sei juga.

Pusing kan???

Tambah lagi Sei nembak Mugi!

Hmmm.... aku sih feelingku ya kalau Sei itu nggak beneran naksir sama Mugi. Suka sih mungkin, tapi kalau serius naksir kayaknya nggak, deh. Kayaknya ada sesuatu aja gitu yang membuatnya jadi mendekati Mugi lebih intim (mungkin sengaja mau bikin cemburu Asaki :p) (atau bisa juga untuk menyadarkan Kazuya bahwa cowok itu suka Mugi. Ya kan?? Bisa aja kan?? :p)

Tapi yah bisa juga sih, Sei naksir beneran sama Mugi, dan memang serius nembak.

Duhhh... nggak tahu deh!

Itu sebabnya aku pusing! Karena ke empat cowok ini semuanya susah ditebak! Kita nggak bisa benar-benar tahu apa yang ada di pikiran mereka dan apa yang mereka rasakan.

Mereka juga masih tertutup. Ada hal-hal yang terjadi dalam hidup 4 cowok itu yang tak pernah diungkap. Seperti, kenapa Iori berhenti main Kabuki (belum terjelaskan), ada apa dengan Sei dan musik (apalagi dia adalah anak yang dibuang), Asaki juga, Kazuya juga. Mereka masih menutup beberapa bagian mengenai hidup mereka.

Kalau aku jadi Mugi, aku bakal pingsan kehabisan darah akibat terus mimisan dikelilingi 4 cowok super keren ini :((

Aku pun pasti sulit milih, harus pilih Kazuya, Asaki, Sei, atau Iori. Mereka semua keren,  baik, perhatian, cool dengan gayanya masing-masing...ughhh >\\\<



View all my reviews

Full House Kiss Vol. 3

Diposting oleh Eka Suzanna di 19.48 0 komentar
Full House Kiss Vol. 3Full House Kiss Vol. 3 by Shiori Yuwa

My rating: 5 of 5 stars


Aaaaakkk... makin sukaaaaa! >_<

Ichimiya Sei pun mulai memperlihatkan sisi kerennya (di mataku) :((( Huhuhuhu


Semakin sulit memilih dan nggak bisa memilih!! Ke empat cowok ini punya kharismanya masing-masing! Dan mereka bukannya tak pedulian (kalau terlihatnya seperti itu). Mereka peduli dengan caranya masing-masing >_<

Bener-bener tak bisa memilih!

Aku mau Mugi sama Kazuya, tapi aku juga mau Mugi sama Asaki, dan sama Iori atau Sei juga boleh!! >\\\<

Walau belum yakin keempat cowok ini suka sama Mugi, tapi Asaki sudah terlihat jelas kalau dia jatuh cinta sama Mugi dan cemburu sama Kazuya.

Kalau Kazuya, belum terlihat (tapi dia pasti jatuh cinta, entah sudah atau belum).

Semoga aja Sei dan Iori gak jatuh cinta sama Mugi (dan kayaknya memang nggak sama sekali). Soalnya kalau iya, duhhh... makin bingung memilih.

Ini aja feelingku udah gak enak. Asaki sama Kazuya.... kayaknya Mugi bakal sama Kayuza (pasti itu!). Trus Asaki gimana?? :(( Kasian. Padahal dia yang paling peduli sama Mugi, ...


Tapi aku juga sih mau kalau Mugi sama Kazuya.. #dilemma T__T

oh ya, aku nemu lagi satu kesamaan Mugi dan Audy, seperti yang dikatakan Kazuya pada Mugi: "Kamu selalu berusaha mengubah sesuatu dengan segenap tenagamu. Kamu ini pantang menyerah. Putus asa bukanlah sifatmu!"

Ya, itu sifat Mugi, yang sama persis dengan sifat Audy :D.



View all my reviews

Full House Kiss Vol. 2

Diposting oleh Eka Suzanna di 19.47 0 komentar
Full House Kiss Vol. 2Full House Kiss Vol. 2 by Shiori Yuwa

My rating: 4 of 5 stars


Aaaaaakkkk..... crottt! *mimisan segalon*

*abaikan*

Duhhhh... paling sebelll pengen jambak-jambak rambut kalau gini, dah. Rese emang nih komik! Aku tuh paling lemah kalau ceritanya udah seorang gadis yang dikelilingi 4 cowok! Super keren semua pula. Mereka keren dengan gayanya masing-masing .

Enak banget deh jadi Mugi :(( Selalu ditolong dan dijaga oleh 4 cowok itu! hiksss...


Btw makin ke sini, makin bikin aku teringat saja sama novel Audy: 4R hehe.

Haduuhhhh.... makin ke sini juga mereka semua semakin menunjukkan kekerenannya!! >_<

Kazuya, Iori, Sei, dan tentunya yang paling mengejutkan.. Asaki!

Asaki yang jutek, dan anti cewek itu, sudah terbuka dengan kehadiran Mugi. Aku semakin menemukan sisi baik dari sosok cowok ini (walau dia tetap terlihat agak jutek dan suka bersikap sok cuek :") ) .

Makin seru ceritanya!



View all my reviews

Mr. Friday

Diposting oleh Eka Suzanna di 01.43 0 komentar
Mr. FridayMr. Friday by Kyoko Hikawa

My rating: 5 of 5 stars


Gak tahu lagi harus ngomong apa kalau sudah tentang karya Kyoko Hikawa ini.

Udah keseringan banget aku muji, sampai sekarang kehabisan kata-kata. Mau ngomong apa lagi??

Tokoh utamanya keren? Aku udah selalu bilang, bahwa semua tokoh cowok ciptaan Kyoko Hikawa selalu keren !

Dasar ceritanya sederhana, tapi di tangan Kyoko Hikawa jadi keren banget dengan peletakan alur-alur yang begitu tertata, yang bikin kita tadinya 'hah, kenapa begini ya?' lalu menjadi 'oh, ternyata begitu'?

Ahhh..

Intinya, ini Recommended banget!
Males ngasih tahu ceritanya apa (karena aku nggak tahu bagaimana menuliskannya, saking udah speechless), baca aja sinopsisnya, lalu jangan lupa baca komiknya! Dijamin kamu pun bakal pengen juga punya Mr.Friday  sendiri (atau mungkin Mr.Day yang lain-lain).



View all my reviews

Cactus's Secret, Vol. 01

Diposting oleh Eka Suzanna di 00.31 0 komentar
Cactus's Secret, Vol. 01Cactus's Secret, Vol. 01 by Nana Haruta

My rating: 4 of 5 stars


huakakakakakak!!

Lucu banget nih ceritanyaaaa! (tepatnya sih, cowoknya)

Asli ngakak dari awal sampai akhir, padahal ini kan bukan cerita humorrrr.. X))

Ada apa ya cowok kayak Fujioka ini di dunia? Kalau ada mungkin aku bakal ngakak guling-guling tiap hari lanjut pukul-pukul meja XD

Ngenes banget sih Miku, naksir sama cowok super nggak peka ini. Tapi justru ini juga yang bikin seruuu.

*usap keringat di jidat*

lanjut baca yang ke dua dahhh..

Oh ya, ini Recommended loh! Apalagi kalau buat ngilangin stress :D



View all my reviews

Senin, 18 November 2013

Hohoemi Dormitory

Diposting oleh Eka Suzanna di 19.54 0 komentar
Hohoemi DormitoryHohoemi Dormitory by Yui Ayumi

My rating: 2 of 5 stars


Nggak begitu suka... T_T

Nggak nemu juga inti ceritanya apaan... selain akhirnya asrama menghapus peraturan dilarang pacaran.

Waktu beli buku ini nggak begitu memperhatikan pengarangnya, cuma tertarik sama covernya yang bagus.

Pas baca, eh...kok berasa familiar sama gambar nya ya? Melihat ekspresi salah satu tokoh cewek di komik ini, aku kok mendadak teringat Ringo?

Iya, Ringo yang kumaksud di sini adalah tokoh utama cewek di komik Delicious!

Aku sempat bengong. Jangan bilang.... Langsung aku balik bukunya, ngeliat ke bagian cover, dan benar saja... pengarangnya Yui Ayumi, pengarang Delicious (komik favoritku!)

Setelah kuperhatikan ulang... pantas saja! Tokoh utama cowoknya 'Kazuomi banget' -,- (walau tetap yahhh kerenan Kazuomi :p)

Aku pikir, nggak lengkap nih kalau nggak ada Mahito. Hahaha

Ehhh benar aja, tak lama, muncul lah 'Mahito' (Namanya sih bukan Mahito, tapi mukanya Mahito banget kkkkk~), dan lagi-lagi, jadi saingan cinta 'Kazuomi'. And yeah... dia sama menyebalkannya dengan Mahito 'Delicious'. Aku nggak sreg sama keberadaannya.

Menyebalkannya kenapa?

Karena dia baik 'always', tapi juga bisa dilihat 'licik'. Nggak cenderung jahat sih... tapi semacam kekeuh dengan keinginannya memiliki 'Ringo'... entah lah.. sikapnya itu menyebalkan. Terlebih, aku kan memihak 'Kazuomi', jadi makin sebel aja deh tiap ada kemunculan 'Mahito'.

Masalahnya, dia baik sekaligus nyebelin, itu yang bikin gondok. Kenapa sihhhh dirimu sebaik malaikat, tapi juga nyebelin??? *ngomong sama Mahito*

Aku kan jadi merasa bersalah kalau harus membencimu!

Tapi yah, walau tokoh-tokohnya nyaris menyerupai tokoh-tokoh utama di Delicious, ceritanya beda jauh kok. Dan sayangnya, aku nggak suka sama ceritanya.

Aku bingung, apa sebenarnya yang diceritakan? *sampai sekarang masih bingung* :s

Aku bingung, kenapa Makoto bisa suka sama Makoto? :s

Kalian bingung juga ya? Kok Makoto suka sama Makoto? ^ ^;

Jadi, tokoh utama ceweknya bernama Makoto, nah tokoh utama cowoknya (alias reinkarnasinya si Kazuomi) bernama Makoto juga. Mereka sekolah di asrama, yang omong-omong punya peraturan/larangan tidak boleh pacaran.

Dari awal kita sudah pasti tahu lah gimana ceritanya :p

Ya, mereka saling suka. Yang sayangnya aku nggak bisa ngerti, kenapa bisa saling suka -,-

Alasannya nggak jelas, nggak ada clue, tau-tau aja saling suka gitu..

Aku pun heran, kok peran para tokohnya nggak ada yang penting? Peran 'Mahito' selewat gitu aja, nggak kayak Mahito Delicious. Dia emang suka sama Makoto, tapi ya udah gitu aja, nggak ada yang aneh. Kemudian dia tak muncul-muncul lagi hingga akhir cerita -_-

Kedatangan tokoh Satoru yang begitu mendadak di pertengahan cerita (seakan menggantikan posisi Mahito) juga ternyata nggak ngefek apa-apa sama ceritanya.

Jadi pengen nanya sama Ayumi sensei. Keberadaan tokoh 'Mahito' sebagai saingan cinta, dan tokoh Satoru yang adalah teman masa kecil Makoto 'cewek', dan terlihat benci sekali sama Makoto 'cowok', itu tujuannya untuk apa ya? -_-

Dia (Satoru) memang muncul sampai akhir, tapi perannya sama nggak pentingnya dengan Mahito. Selewat gitu aja . Jadi saingan cinta Makoto 'cowok' juga kagak, 'antagonis' juga nggak begitu amat sih.. biasa aja.

Yang pasti, ini komik kalah jauuuhhh dibanding Delicious T_T



View all my reviews

Minggu, 17 November 2013

Tomodachi (Vol #3)

Diposting oleh Eka Suzanna di 20.48 0 komentar
Tomodachi (Vol #3)Tomodachi by Asumi Hara

My rating: 4 of 5 stars


Lagi bingung, nihhh.....

Bingung....

Bingung memilih antara Manami atau Retsu! X(((

*kebingungan yang tak ada penting-pentingnya* *ditimpuk puluhan kaleng*

hahahaha.

Jujur aja, dua-duanya tipe aku banget, tapi juga sekaligus bukan tipe aku banget.

Nah, loh... ?

So, yowislah.. tak pilih yang mana-mana . Retsu dan Manami biar buat Yamato dan Ai aja. Aku biar sama Taemin aja. *pelukan* kkkkk~

♥♡♥♡♥



View all my reviews

Tomodachi (Vol #1)

Diposting oleh Eka Suzanna di 00.27 0 komentar
Tomodachi (Vol #1)Tomodachi by Asumi Hara

My rating: 4 of 5 stars


I love this story so much!

Sampai nggak bisa berkata apa-apa selain cuma bilang, wajib baca ini! Recommended banget!

Kisahnya, about friendship. Tapi, jangan salah... tak sesederhana itu. :)

Acungin jempol banget buat Hara Sensei yang pinterrr banget bikin muter alur/plotnya, dan karakter-karakter tokohnya yang juga masing-masing 'kuat'. Astagaaaa... aku sampai terpana sendiri bacanya. Kayak kena jebakan batman mulu tau nggak sayaaa pas baca ini -_-"

Intinya, jangan ngecap orang berdasarkan penampilan luarnya. Karena penampilan bisa sangat-sangat-sangat menipu... kkkkkk~



View all my reviews

Rabu, 13 November 2013

Surat Kecil Untuk Tuhan

Diposting oleh Eka Suzanna di 19.53 0 komentar
Surat Kecil Untuk TuhanSurat Kecil Untuk Tuhan by Agnes Davonar

My rating: 3 of 5 stars


Sejujurnya, gaya penulisannya Agnes kacau. Tanda baca yang tidak tepat dan sebagainya bertebaran dimana-mana.

Satu lagi, penggunaan sudut pandang yang aneh. Buku ini menggunakan sudut pandang pertama dari sisi Keke kan, tapi bagaimana bisa juga Keke tahu kejadian-kejadian lain yang padahal tak melibatkan dirinya -_- Aneh banget. Ini adalah Keke yang bicara, tapi dia tahu apa saja yang dilakukan orang, apa yang dikatakan orang, apa yang dipikirkan orang, seakan dia Tuhan :s

Tapi sudah lah... toh, kalau aku udah suka sama sebuah cerita, hal-hal seperti itu bisa kumaafkan begitu saja, dan aku nggak ambil pusing.

Intinya, ceritanya bagus dan menginspirasi. Mungkin nggak menginspirasi yang bagaimana-bagaimana ya... karena semua hal yang ingin disampaikan ke pembaca mungkin sudah pada seumumnya tahu.(dan harusnya memang begitu). Tapi buku ini bisa mengingatkan, karena manusia boleh sudah tahu segala hal, tapi manusia juga sering 'bandel' dengan mengabaikan apa yang sebenarnya sudah diketahui. Harap, dengan membaca buku ini kita mengingat kembali hal-hal itu dan kembali intropeksi diri.

Btw, ini benar-benar kisah nyata nggak, sih? Maksudku, apa ini cuma based on true story, atau keseluruhannya benar-benar nyata? Aku mau mempertanyakan mimpi terakhir Keke itu, yang bertemu bidadari cantik di sebuah rumah bak istana di tengah kota Paris, saat dia koma. Kalau ini kisah nyata, berarti mimpinya benaran, kan? Kalau benaran, si penulis tahu darimana cerita mimpi itu? Keke sempat cerita ke ayah/kakaknya tentang mimpi itu?

Btw, kaget juga pas tahu kalau Keke dulu pernah jadi penyanyi artis cilik.. nggak familiar soalnya ^ ^ *brb gugling*

Kecewa deh sama Andi, kekasih Keke, fotonya nggak ada dicantumin di buku. Penasaram saja mau lihat ^ ^;



View all my reviews

Minggu, 10 November 2013

Analogi Cinta Sendiri

Diposting oleh Eka Suzanna di 20.28 0 komentar
Analogi Cinta SendiriAnalogi Cinta Sendiri by Oka @landakgaul

My rating: 3 of 5 stars


Hahahaha, jauh di luar ekspektasi aku!!! =]]
Tadinya mikir, baca satu halaman aja udah bakal drop nih aku, nggak tahunya malah gak tidur sama sekali karena terus pengen membuka halaman. Sekarang udah jam 4:25 pagi dan aku belum tidur! Gara-gara buku ini! Dan aku sesadar-sadarnya, daritadi nguap dan mata berair, dan bisa ngelihat jam yang semakin ke sini semakin menjelang pagi.. tapi aku tetap terus nggak bisa berhenti membaca.

Waktu duluuuuu banget, pertama buku ini rilis, aku udah semangat banget pengen beli dan baca.

Oh ya, aku follower Oka, hehe.

Selalu suka sama twit nya dia, yang selalu nge jleb tepat sasaran.. hiks..

Tapi sekarang dia dah nggak ngetwit sesering dulu yaaa. Dulu itu bisa seharian mah dia ngelewatin timeline aku. Sekarang, jarang-jarang.

Selama aku jadi followernya dia, aku nggak ngerasa kesan kalau Oka tuh secret admirer yang hidupnya merana karena cinta. Maksudku, Oka itu tipe cowok yang 'mestinya' disukai banyak cewek, dan yakin deh.. sapa sih yang nggak mau jadi pacarnya dia? Nggak usah dipacarin deh, bisa disukai seorang Oka saja, pasti cewek-cewek ini pada kesenangan.

Tapi yah.... kan itu penilaianku cuma sebatas via twitter. Aslinya, aku kan nggak pernah tahu langsung dia itu orangnya gimana dan kayak apa.

Tapi pas aku baca bukunya ini... eh.. ternyata kisah percintaan Oka ngenes juga yaaa =]

Aku nggak berhenti mesem-mesem setiap baca halaman, dan sering nyengir kuda sendiri.

Bener-bener jauh diluar ekspektasi aku, deh pokoknya.

Waktu buku ini sudah di tanganku, (akhirnya bisa punya setelah beli online, karena selalu nggak pernah nemu di Gramedia -_-), aku pesimis banget mau baca. Habisnya gegara baca buku falla adinda, dokter Ferdiriva, Alitt Susanto, Dwitasari... duh, aku udah trauma banget lah sama buku-buku selebtwit (yang anehnya, tapi kok ya, nggak kapok juga beli). Makanya, dari setumpuk buku yang kemarin kubeli, sengaja buku ini aku santap belakangan. Dan sempat ketipu di prolog. Aku udah lemes banget baca prolognya, karena nggak selera aku banget.

Aku gak suka sama buku Personal literature yang menggunakan pemakaian bahasa baku. Karena nggak cocok, menurutku. Kayak, buku Falla Adinda, misalnya.

Aku juga nggak suka personal literature yang isinya random.

Bagusnya, buku ini gak gitu!

Oke, prolognya terasa baku, hingga aku ketipu.

Tapi, setelahnya, penulisannya lumayan free style. Enak banget dibacanya, lancar, dan ngalir :)

Dan yeah, benar-benar ceritanya cuma seputar percintaan Oka yang serba ngenes =]] Aku suka itu. Nggak random, dicampur kayak gado-gado.

Nggak ada yang bener-bener istimewa, sih. Tapi, aku suka, dan bikin aku mesem-mesem terus bacanya. Itu yang terpenting. Maka, tiga bintang lah yang keluar.

Aku jadi tahu.. bagaimana pandangan seorang cowok tentang cewek (terutama yang mereka gebet). Bisa ngeliat sisi soal cinta dari kacamata cowok. Lucu =))

Dan satu hal yang kusimpulkan lagi... ternyata Oka itu tipe yang mudah jatuh cinta dalam waktu sekejap mata, dan itu berawal dari berdasarkan fisiknya. Ya, tipe yang ngeliat fisik dulu. Asal cantik memesona, jatuh cinta, deh.. (aku nangkapnya berdasarkan dari apa yang kubaca dari buku ini ya).

Dan aku jadi mikir, ternyata cowok kalau sebelum menaksir cewek, dia bener-bener ngeliatin detail fisiknya. Bentuk rambutnya, giginya, tubuhnya, gaya bicaranya, suara tawanya, berbagai ekspresinya, bahkan tahi lalatnya pun tak luput.

Hmmm...

Terlebih saat tahu Oka ternyata pernah yang nyari 'cewek' di facebook, dan mencarinya berdasarkan dari profil pic nya yang kece :s

Makin jelas, Oka tipe yang ngeliat dari fisik 'pada awalnya' maybe.

Duh... kasihan ya cewek-cewek yang nggak cantik, nggak keren, nggak gaul (kayak aku), dll.. nggak bakal dilirik sama tipe-tipe cowok kayak Oka X)) #digeplakPakaiLandak

Btw jadi penasaran sama Tarisha, cewek yang muncul paling akhir, paling belakangan, dalam penyajian buku ini. Apalagi namanya tercantum dalam ucapan Terima Kasih di kata pengantar, hehe .

Gimana kelanjutan di antara Oka dan Tarisha?



View all my reviews

Sabtu, 09 November 2013

Skripshit: Kisah Sesat Mahasiswa Abadi

Diposting oleh Eka Suzanna di 20.37 0 komentar
Skripshit: Kisah Sesat Mahasiswa AbadiSkripshit: Kisah Sesat Mahasiswa Abadi by Alitt Susanto

My rating: 2 of 5 stars


Gak suka sama gaya bahasanya :s

Jadinya gak dapat lucunya juga, garingggg.

Dan.... gak sesuai dugaan. Judulnya Skripshit: Kisah Sesat Mahasiswa Abadi. Aku pikir tentang perjuangannya ngerjain skripsi, atau mungkin perjalanan kuliahnya, pahit-manisnya kuliah..dll. Sebagai anak yang sedang dilema dengan masalah kuliah, aku sangat antusias saat membeli buku ini.

Tapi ternyata cuma kisah sesatnya bang Alit, yang bahkan gak begitu lucu. Mungkin saja ceritanya lucu, tapi gaya ceritanya bang Alit itu gak asyik..

Ceritanya juga terlalu random. Coba dikhususkan gitu kek, kalau tentang kuliah ya kuliah aja, tentang kerjaan ya kerjaan aja, tentang skripsi ya skripsi aja. Kecuali kalau kayak buku @aMrazing, walau random, tapi satu kaitan/tema gitu. Kisah penjaga konter dan para konsumennya.

Sedangkan buku Skripshit ini, kalau dibilang tentang apa.... gak tahu dah apa :s Skripsi? Gak semua tentang skripsi. Cuma beberapa halaman. Tentang kuliah? Gak selalu. Tentang hidup kelam bang Alit? Gak juga.

Ah...ya... mungkin benar. Kisah SESAT mahasiswa abadi -_-

Waktu baru baca bab pertama, dan lanjut bab berikutnya, aku nyaris tutup buku dan mau masukkin ke shelves 'dropped'. Gak sanggup rasanya nerusin. Ceritanya bukan seleraku, dan gaya tulisannya juga garing, membosankan.

Memang aku tutup buku, akhirnya. Tapi sore ini, aku memutuskan untuk coba membuka-bukanya lagi, kali aja ada yang lumayan bisa dibaca, hingga minimal aku bisa setidaknya kasih rating setengah bintang. 

Dan setelah buka-buka sekilas, aku nemu sebuah tulisan berjudul Life is a Journey. Tentang bagaimana bang Alit kecilnya, kenapa dia menjadi badung, kemudian terjun ke dunia narkoba, dan hak-hal kriminal lainnya. Sampai akhirnya dia kecelakaan (kalau yang ngikutin twitter atau blig bang Alit, pasti dahbtahu lah cerita ini, minimal garis besarnya).

Pas baca itu, aku sampai gak melewatkan sedikit katapun. Dan begitu selesai, pengen ngomong di kuping Bang Alit, kenapa gak dari bab awal nulisnya begini, hah???

Gaya nulis Bang Alit yang gak aku suka itu, karena dia terlalu garing, dan penempatan leluconnya itu gak kena sama sekali. Yang harusnya disampaikan serius, eh diselipin berbagai kalimat lelucon gak penting, itu ngejengkelin nggak sih? -_-

Sampai kita sudah tak bisa bedakan ini yang mana beneran, mana yang cuma buat lucu-lucuan doang??

Seperti waktu dia makan, trus kucingnya ngegondol Tikus tangkapan, dan menjatuhkannya di piring makan Alit. Alit buang tikus itu ke kebon, kemudian lanjut makan. LANJUT makan???? Yang bener sajaaaa? :s i'm so speechless!!

Akhirnya aku mulai coba membaca dari awal, dan mulai terbiasa dengan gaya nulisnya (walau tetap gak suka, tapi ya sudah bisa nerimo lah). Aku baca semuanya, walau kebanyakan nggak penting, dan ada yang aku skip.

Maksudku, apa aku perlu tahu segala peliharaan bang Alit? Apa aku perlu tahu tips-tips gak penting bang Alit itu?

:|

Ya sudahlah... mungkin buku ini recommended cuma untuk yang ngefans sama @Shitlicious aja.

Aku juga nggak nyesal ketika akhirnya memutuskan baca dari awal dengan khidmat, setelah awalnya sempat tutup buku. Terbukti, dari yang tadinya cuma mikir 'setidaknya bisa kasih setengah bintang', ternyata malah jadi dua bintang. It's so great, right?

EDITING TAMBAHAN!

Wait!

Ini novel apa kisah nyata penulis??

Selama aku baca dan bahkan nulis review di atas sih, aku nganggepnya ini personal literature dari penulis.

Sempat bingung sebenarnya, karena gak ada label PELIT di cover buku, khas Bukune. Dan di kata pengantar, Bang Alit nyebut ini novel!

Tadinya aku pikir cuma kesalahan saja itu, dan niatnya udah mau menegur Bang Alit kalau yang beginian sih namanya bukan 'novel', bang!

Tapi saat aku baca sepintas review dari yang lain, ada yang bilang ini FIKSI alias NOVEL! o.O

Rrrr......


Jadi, apakah tokoh Alit di sini dan sebagian besar pengalamannya yang super miriiippp sama si penulis, adalah fiksi? -_-

Ah...sudahlah. Membingungkan.

Aku akan tetap menganggap ini kisah nyata. Karena kalau sampau ini beneran novel alias fiksi, siap-siap saja aku turunin rating jadi satu bintang.

Aku suka Lupus. Tapi.. No! Ini berbeda jauh dengan serial Lupus. Kegaringan Lupus masih bisa dimaafkan, sedangkan yang ini tidak.



View all my reviews

Rabu, 06 November 2013

The Not-So-Amazing Life of @aMrazing

Diposting oleh Eka Suzanna di 23.55 0 komentar
The Not-So-Amazing Life of @aMrazingThe Not-So-Amazing Life of @aMrazing by Alexander Thian

My rating: 4 of 5 stars


Agak was-was ya.... beli buku ini, bisa semacam jebakan batman. Secara ini buku Selebtwit, dan aku dah berkali-kali ketipu gitu. Bukan ketipu sih sebenarnya, cuma sering kecewa karena yang didapat gak sesuai dengan ekspektasi dari hasil promo besar-besaran di twitter.

Mulai dari buku falla adinda, Dwitasari, Bernard Batubara, Dokter Ferdiriva, Oka LandakGaul, .... gak ada yang bagus -_-

Tinggal Chachathaib aja yang belum. Sengaja nunda-nunda beli, ntar aja deh kalau dah gak ada bacaan :p

Trus... ntar ya, aku kata pengantar dulu.

Tahu buku ini berkat Andra. So, thanks buat kak Andraaa...hahaha, yang terus ngerecokin tentang buku ini dan bilang "bagus ini bukunya! bagus!"  sampai aku penasaran dan akhirnya follow @aMrazing (juga gegara kak Andra sering retweet tweet nya).

Heh, dirimu dibayar berapa sama koh Alex buat promosiin bukunya??? *ngomong sama tembok yang anggap aja Andra* Hahaha.

Waktu beli buku ini, aku yakin banget pasti bagus! (walau masih adalah sedikit rasa takut gak sesuai selera hehe). Tapi aku yakin, karena ratingnya di GR bagus banget, dan GR mah gak pernah bohong :)))

Buku ini: 3,5 bintang yang lebih condong ke 4 bintang. Ya. Itu penilaianku!! X)

Ini buku sumpahh dehhh, nggak banget!! Nggak banget, dalam arti hal karena dah bikin aku yang dari mesem-mesem sampai ngakak guling-guling plus gebuk-gebuk bantal!! =]] Dannnn... sial! Sempat nangis dua kali. Pertama waktu cerita yang tentang Pak Soni dan anaknya yang autis, Rama. Nangis disertai emosi. Emosi sama si penipu :( Pengen rasanya nyari tuh orang trus paksa dia baca buku ini! Mau liat hatinya terbuat dari apa?? :(((

Sisanya... berkaca-kaca...

Dan i feel guilty, saat lihat tingkah seorang anak SD ke ibunya yang ngotot banget keinginannya harus dipenuhi :'((

Aku berkaca-kaca... Begitu besar kasih sayang seorang ibu... Jadi berpikir, apakah aku selama ini juga berlaku seperti itu? :'( Jadi sedih...

Ahhh...ya gitu lah, emosiku dipermainkan saat baca ini. Kayak lagi ngendarain the roller coaster. Sekejap ngakak gila-gilaan, sekejap lagi dah emosi sampe ubun-ubun, sekejap lagi dah berkaca-kaca aja, sekejap lagi dah bergulir air mata, sekejap dah nyengir lagi, sekejap kemudian ngakak lagi, dll begituuuu terusss sampai kelar bacanya.

Recommended banget ini untuk dibaca!!

Mau kritik??

ada!


Buku ini banyak kurangnya!

Kurang banyaaakkkk ceritanya! Kurang tebel!! Harusnya lebih tebel dari Breaking Dawn, biar ceritanya banyaaakkkk! I want moreeeee~



View all my reviews

Sabtu, 02 November 2013

JEDAR : Jessica is Jessica

Diposting oleh Eka Suzanna di 23.58 0 komentar
JEDAR : Jessica is JessicaJEDAR : Jessica is Jessica by Jessica Iskandar

My rating: 2 of 5 stars


Hmmm.... yahhh.... sebenarnya kalau cuma dilihat dari isinya, 1,5 bintang ya. Lumayan, walau sebagian besar menurutku kurang menarik dan nggak penting. Kirain tadi isinya apaan sampai harganya mahal. 70ribu loh ini -_-

Tapi aku kasih 2 bintang karena kualitas bukunya yang bagus, termasuk covernya.

Recommended?

Yahhh.... kalau kamu fans Jessica Iskandar sih pastinya Recommended. Lumayan buat nambah koleksian kan?

Tapi buat yang nggak ngefans, apalagi yang nggak suka sama Jessica Iskandar, ya sebaiknya jangan baca, apalagi beli. Daripada cuma dinyinyirin aja kan?

Lagian kalau dilihat dari isinya yang gak penting (yang pastinya seputar tentang cerita singkat hidup Jessica, yang aku sayangkan nggak diulas tuntas alias rata-rata menggantung kayak jemuran), ini memang mungkin memang ditargetkan pembacanya untuk fans aja ya..

Aku fans?

Nggak juga sebenarnya. Aku bilang nggak juga, karena aku sendiri kurang paham makna fans sebenarnya apa. Suka melihatnya di TV? Iya, aku suka. Tertarik dengan profile nya? Iya, aku juga (walau dalam beberapa hal ada yang kurang aku suka). Minat mengikuti gosipnya? Iya, aku minat. Lalu berarti aku fans? Entah.

Aku nggak suka sampai segitunya kok, cuma sekadar suka dan menikmati dia di TV. Dan kadang aku juga bisa sebel sama Jessica kalau aku lihat dia mulai over acting atau agak kelewatan candaannya. Tapi so far aku menikmati gaya becandanya dia di TV. Bikin aku ngakak juga kadang.

Tapi...aku nggak suka dengan banyaknya banyolan di buku ini. Aku memang suka cara Jessica ngebanyol di TV, tapi TIDAK di buku. Buku dan TV itu media yang berbeda. Apa yang diterapkan di TV kadang tak cocok diterapkan di buku. Jadi, jangan heran kalau aku bisa ngakak pas melihat candaan atau ocehan Jessica di TV, dan kemudian malah berbalik mengeryitkan kening saat melihatnya di buku ini, dan men skip nya begitu saja.

Masih pengen baca buku Jessica kalau dia nerbitin buku lagi?

Pengen, kok.

Tapi please Jess... please... Ngelawak itu memang lucu, dan hidup itu memang bagus kalau selalu tertawa. Tapi, tolong guyonan di TV kamu kurangin saat akan menerapkannya di buku. Jatuhnya nggak lucu sama sekali, bikin nyengir aja kagak. Mending tulis curhatanmu aja dengan gaya serius, itu lebih bagus. Ngelucu boleh, tapi jangan sering-sering sepanjang paragraf. Eh, bahkan sepanjang halaman loh -,-

please, be serious lah saat menulis....  Semoga hal ini tak terulang di buku Jedar mu yang kedua ya...



View all my reviews

Rabu, 30 Oktober 2013

CoupL(ov)e

Diposting oleh Eka Suzanna di 23.47 0 komentar
CoupL(ov)eCoupL(ov)e by Rhein Fathia

My rating: 2 of 5 stars


Hmmm.... gimana ya?

Bingung mau kasih berapa bintang.

Awalnya, aku excited saat tahu ini kisah tentang dua sahabat yang akhirnya menikah walau mungkin tanpa cinta.

Tapi.... ternyata nggak sesuai harapanku.

Hmm... sesuai sih, aku memang berharap ini mengisahkan tentang bagaimana mereka menjalani hari-hari pernikahan mereka itu, dan bagaimana cara mereka membangun jalinan hubungan sebagai suami istri.

Tapi.... menurutku, banyak juga hal-hal nggak penting yang diceritakan oleh penulis di sini. Membuat aku harus men skip banyak halaman, karena yeah... tidak penting sama sekali. Hanya seputar kisah masa lalu yang super basa-basi lah.

Maksudku, perlu kah setelah menceritakan mereka menikah, si penulis memulai lagi cerita mereka saat dulu bersahabat dari zaman SMA sampai kuliah??? Belum lagi ditambah cerita detail mereka dengan cinta masa lalu masing-masing.

Menurutku, nggak penting. Nggak ngaruh juga sama ceritanya. Yang ada ngerusak suasana dan moodku membaca.

Waktu di awal-awal udah sangat bagus, dan aku suka. Bahkan aku langsung tahu kejadian seperti apa yang sudah terlibat dalam masa lalu mereka (bersama cinta masing-masing), walau tanpa menyibak perjalanan masa lalu mereka. Jadi, aku rasa tak perlu lagi penulis harus cerita ulang dengan detail kisah masa lalu mereka sampai berpuluh-puluh halaman -,,-

Pengennya sih kasih 3 bintang. Karena yeah... ceritanya so far aku suka. Dan mengejutkannya, di pertengahan cerita menuju akhir, di mataku terasa ada selaput bening. Dan kemudian suaraku mulai serak. Yaaa... aku berkaca-kaca, dan nyaris menangis, walau masih sebatas serak, nggak sampai menitikkan air mata atau tersedu-sedu. Tapi itu sudah cukup bukti, di beberapa bagian cerita ini (lepas dari banyaknya hal tidak penting yang dijabarkan) bisa menggoyah emosiku. And, itu pertanda bagus.

Tapi, maaf... sepertinya hanya bisa kasih dua bintang. Buku ini tebal, ada 387 halaman. Dan kupikir awalnya, buku setebal itu isinya cerita semua. Ternyata nggak. Mungkin dalam hitungan persen, yang kubaca hanya sekitar 27%, sisanya nggak penting.

Aku akan lebih suka (dan ceritanya pasti akan lebih bagus lagi) kalau porsi ceritanya lebih berat dan lebih banyak dibagian after married nya, dibanding masa lalunya. Yang masa lalu itu lebih baik dipangkas, dan cukup yang penting-pentingnya aja.

Kalau begitu, pasti bakal lebih enak dibaca lagi.


Dan aku sebal sama semua tokohnya.

Raka dan Aya, sepertinya penulis sengaja menarik ulur perasaan mereka. Aku tahu, biar bisa jadi ada konflik kan, agar cerita bisa terus berjalan? Tapi yang ada, aku muak, karena mereka terlalu bertele-tele.

Mana kata 'sakit' diulang terus berkali-kali setiap halaman.

Aya: "hatiku terasa sakit."

Raka: "Sakit rasanya melihatnya."

dll...

Mengulang-ulang terus kata sakit itu membuat aku ngecap mereka jadi 'bodoh'. Mau banget sih berenang berlama-lama dalam sesuatu yang sebenarnya jelas itu? (Tapi yah aku tahu ini tak lepas dari peran penulisnya sendiri, jadi bukan salah mereka sepenuhnya).

Kalau pun memang mereka harus dibuat menderita sebegitu lamanya dulu, minimal penulis pandai memainkan kosakata. Jadi nggak harus terus-terusan nulis 'sakit hati' etc. Bisa diganti menjadi lain. Lagipula, perasaan cemburu, sakit hati atau perasaan emosi lainnya, nggak perlu selalu ditulis, bisa terlihat dari tindakan tokohnya saat itu, kok.

Dan lama kelamaan kedua tokoh ini juga jatuhnya jadi absurd, yang membuatku berpikir, apa iya ada pasangan suami-istri begini? Maksudku... jelas kalian saling sayang, saling cium, making love hampir tiap hari berturut-turut... ya ampunnn, nggak mungkin banget nggak timbul perasaan lebih dari sayang (entah disadari atau tidak).

Yang aku maksudkan di sini, adakah perempuan semenyebalkan Aya, yang jelas-jelas dia 'jatuh' dalam pelukan kasih sayang suaminya, dan dia sangat menyadari dan menikmati itu, tapi masih memikirkan cowok lain?? Pakai embel-embel 'sayang' mulu lagi (aku muak tiap baca diary nya).

Dan adakah cowok semenyebalkan Raka yang jelas-jelas dengan kesadarannya dia menyayangi, mencintai dan menikmati skinship yang selalu terjadi bersama istrinya, tapi  masih sebegitu lemahnya cuma karena kehadiran seseorang di masa lalu? -_- Kalau memang ada, sini tak keplakin kepalanya pakai catokan panas!

Dan yeah, itu tadi... tambah lagi kehadiran cinta pertama Raka, si Rina. Semua yang baca juga tahu akan seperti apa jalan ceritanya saat gadis ini muncul -_-

Lalu, Puput. Sahabatnya ini aku rasa terlalu bawel. Sayangnya kebawelan dia itu, bukannya memecahkan masalah, justru menambah masalah. Sampai aku berpikir, sebenarnya dia mau nggak sih hubungan Raka dan Aya baik-baik saja?? Ocehan-ocehannya  itu justru memperumit, seakan memaksa orang untuk terus berpikiran negatif. Kalau diiringi dengan solusi sih tadi nggak apa-apa, lha ini kagak.

Cerita yang dipaksa-paksa rumit. Bikin greget.

Tapi buku ini ada kelebihannya.

Aku suka skinship yang berlangsung antara Raka dan Aya. Dan ceritanya mempunyai kekuatan maut untuk memaksa orang penasaran mengetahui lanjutannya. Bersyukurlah. Sehingga, walau aku harus susah payang menyingkirkan puluhan halaman nggak penting, aku tetap terus membaca dan ingin banget tahu bagaimana akhir ceritanya. :)

Sebenarnya si penulis punya peluang untuk membuat jalan ceritanya menjadi lebih baik lagi dari ini.



View all my reviews

Minggu, 27 Oktober 2013

Call Me Miss J

Diposting oleh Eka Suzanna di 00.24 0 komentar
Call Me Miss J.Call Me Miss J. by Orizuka

My rating: 4 of 5 stars


Nambah satu lagi dah buku di my bookshelves 'my favorite book' X))

Dan yeah.... again. Karya Orizuka. Hahahaha *gak heran lagi*.

Seperti biasa, ini bukan sebuah review, hahaha. Ini hanyalah sebuah cuap-cuap belaka. Kayaknya aku nggak akan pernah sanggup mereview karya-karya kak Orizuka, karena tiap baca bukunya, pasti yang ada aku pengen memuaskan diriku dengan ngomong sesuka-suka hati mengeluarkan apa yang ada di kepalaku. XD


Ini ceritanya tentang anak gadis SMA biasa bernama Azalea Mariska atau biasa dipanggil Lea. Nggak ada yang spesial dari sosok gadis ini, sama lah kayak pada gadis SMA umumnya, yang hidupnya dipenuhi dengan masalah-masalah sepele semacam cinta, jerawat dan bullying di sekolah. Rrrr... mungkin bullying kurang tepat kali ya, terdengarnya gimananaaa gitu, kesannya Lea sering ditindas dan disiksa. Sebenarnya, nggak gitu juga. Yah, memang ada kasus tindas-menindas, dan kesenioritasan di sini, tapi Lea dan para sahabatnya bukan lah orang-orang lemah yang tahunya cuma pasrah dan mewek kayak di sinetron-sinetron gitu saat dijajah oleh para anggota cewek bobrok yang sepertinya terobsesi banget pengen kayak cewek-cewek di film Mean Girls -..-

You know what I mean lah ya... semacam sekelompok gank yang dipimpin oleh seorang cewek dengan lagak sok menguasai sekolah, dan merasa dirinya paling cantik, bahkan dibandingkan semua Miss Universe yang pernah ada, lengkap dengan gaya dan logat yang dibuat-buat ala-ala American Girls. Dan kerjaan mereka sudah sangat ketebak, sangat nggak berpendidikan, yaitu mencela dan menindas mereka-mereka yang lemah.

Dan yak benar, anggota cewek bobrok itu pastinya punya ketua gank lah. Mereka nggak akan terbentuk kalau nggak ada yang mimpin kan?? Dan, mari aku perkenalkan ketua gank tercinta mereka yang menjadi musuh abadi Lea cs ini,... yaitu..tet tet toreeett !! Bernama Barbie, yang juga adalah ketua OSIS. Rasanya tak perlu aku deskripsikan lagi seperti apa sosok Barbie dan kroni-kroninya itu. Silahkan bayangin aja cewek-cewek norak di sinetron atau di film-film ABG itu.

Barbie. Namanya aja udah norak banget gitu -,-

Perseteruan antara Barbie dan Lea seakan nggak ada habisnya, karena Barbie yang jelas-jelas memang bukan tipe yang mau dikalahkan dan terkalahkan begitu saja, dan Lea bersama para sahabatnya yang sama sekali tak gentar menghadapi Barbie cs. Itu juga sebab akhirnya tercipta julukan Miss J, yang membuat hidup Lea seakan semakin buruk saja. Baginya, sudah cukup lah wajah penuh jerawat itu mengganggu hidupnya, dan hampir memusnahkan harapannya untuk memiliki kisah percintaan masa remaja yang seakan sudah tak terselamatkan lagi. Mean, cewek mana yang percaya diri akan bisa mendapatkan cowok idaman dan pujaan hatinya dengan dalam keadaan wajah penuh jerawat? Dan seakan itu belum cukup sempurna, tambahan julukan yang tak ada bagus-bagusnya itu seakan benar-benar ingin menamatkan perjalanan kisah kasihnya dengan Dimas yang baru hendak dirintis.


Siapa lagi yang menciptakan dan memprovokasikan julukan Miss J a.ka Miss Jerawat itu? You know that person. :))

Mendadak Lea yang tadinya cewek biasa-biasa saja, langsung tenar satu sekolah! Tak ada yang tak tahu siapa Lea sekarang! Kalau ditanya, mereka pasti akan menjawab, "Tahu! Lea si Miss-J(erawat)kan??"

Ups... ternyata ada satu makhluk di sekolah itu yang tak tahu loh siapa Lea, apalagi Miss-J. Cowok selengean, dan agak cuek, yang hobinya tidur-tiduran di rumpun dekat lapangan sepakbola yang letaknya 'mungkin' sangat strategis.

Sejak kemunculan julukan itu, dan juga kemunculan cowok ini.. hidup Lea semakin penuh warna saja!!

Urusan jerawat nggak kelar-kelar, ditambah ulah parah pasukan si nenek lampir Barbie yang tak ada habisnya.. masalah cinta pun ikut menari-nari.

...

Lanjutannya baca sendiri ya, bagaimana Lea dan para sahabatnya saling serang dengan Barbie cs, dan puncaknya saat Lea memutuskan balas dendam dengan berani mengajukan diri menjadi saingan Barbie dalam merebutkan tahta Ketua OSIS! :D

Dan... mungkin kalau juga penasaran, mau tahu bagaimana Lea memperjuangkan cintanya dengan tanpa harus melakukan operasi plastik untuk membasmi semua jerawat di wajah..? Akankah akhir cintanya pada Dimas mendarat dengan mulus, atau mungkin kah dia, akan memiliki benih-benih cinta dengan Rio, adik tirinya itu? Atau.. si cowok cuek penyendiri yang selalu tidur-tiduran di rumpun itu yang malah menjerat hatinya? silahkan baca, monggo! :D

===


  KOMENTAR :


Sebentar... kasih aku waktu sejenak untuk narik napas...


hhhh....

Dan.... .....

Izinin aku histeris dulu yaaaa...


  AAAAKKKKK!!!
Kemana aja aku selama ini!!????? *jambak-jambak rambut*

Semesta nggak akan menghukumku, kan, kalau sekarang aku bilang, aku tergila-gila mampus sama Raya???? *dilemparin kaleng kosong sama #TeamRaya lovers*


  HIKS...
T_T

Kemana aja ya aku selama ini? Bisa-bisanya selama 3 tahun ini aku mandang Raya cuma dengan sebelah mata... :'((( *nangis bombay*

Kalau aku bilang, aku mau cowok kayak Raya, dan meresmikan diri jadi Raya lover, pasti para istri-istri Raya udah nyiapin pasukan kemoceng sama linggis nihh :/ *lirik kiri kanan*

Yaaa... aku akuin memang telat banget. Banget. Banget!! Banget!!!!

Masih kurang puas??

Iya. aku. telat. BANGET!!!!!!!

Hari giniiii... baru nyadar kalau Raya cowok paling keren sejagat raya??  Dah tahun 2013 loh, Kaaa! Pleaseeee.

Oke... Raya mungkin nggak sekeren itu ya.. Mungkin dia nggak jago berantem kayak Nino, dan juga nggak punya lesung pipi mauttt yang sanggup mematahkan hati para wanita. Dan mungkin dia nggak dikenal satu sekolahan dan dipuja-puja layaknya para F4 Athens (walau aku yakin pasti sekarang dia sudah mulai digilai para cewek seantero sekolah X)) ). Atau... satu lagi, mungkin dia nggak sejenius Surya. Atau... yah apapunlah yang dimiliki para cowok keren kebanyakan.

But... you know, cowok jago berantem dan sering bawa tongkat baseball, lengkap dengan lesung pipi super mauttt menawaann, ughh.. >< (daritadi lesung pipi kiri mulu Ka yang lu bahas, nggak ketinggalan ><), pernah nidurin cewek satu sekolahan pula, jelas-jelas hampir nggak mungkin ada di dunia nyata. Adanya di novel dan khayalan aku aja paling. Kalau ada beneran, siniii tak pacarinnn :p

Empat cowok yang super tenar, super jenius, super ganteng, super keren, super hero, tak kalah bersinarnya dengan F4, itu juga paling adanya ya di Athens doang, gak ada di siniiii. Kalau ada, yuk mariii tak pacarin empat-empatnya :p

APALAGI empat cowok bersaudara super kece, dan ganteng-ganteng semua, dan seakan kurang sempurna apalagi... mereka JENIUS. (Hahaha you know who are them!), rasa-rasanya ya... itu adanya di fiksi lah. Di komik! Di novel! Di otak aku!! X))

TAPI, cowok yang merokok, suka main sepakbola, kulit gosong dan rambut merah karena kena sengat matahari, anak Bahasa yang bahkan kejeniusannya diragukan, ... hmmmm ini masih sangat ada kemungkinan ada. Bukan kemungkinan ada sih, tapi ya sangat mendekati laaahhhh. Karena aku tetap sanksi sih ada yang benar-benar seperti Raya di dunia ini -_- Mana mungkin ada sih cowok di sini yang bisa nyama-nyamain Raya. Raya is limited edition! hahaha

Gimana yaaa..  susah dijelaskan lah. Harus baca dan meresapi sendiri buku ini untuk bisa menemukan letak sisi kerennya seorang Raya!! X))

Sebenarnya, aku sudah lama baca buku ini. Dulu, pertama kali baca tahun 2010 , baca yang terbitan versi lama (terbitnya tahun 2006), pinjem punya teman. Tapi, waktu itu... percaya gak percaya, aku sama sekali gak tertarik dan gak minat sama cerita ini X))

Dan, aku waktu itu kasih 2 bintang! hahaha

Aku sama sekali gak bisa menemukan dimana letak sisi bagusnya cerita ini dan sisi kerennya Raya. Jadi, kalau orang pada muja-muja Raya, aku cuma bisa bengong. Bukan karena nggak suka, tapi yah karena... aku ke Raya itu nggak ada perasaan apa-apa dan nggak tahu kerennya dia apa, jadi sering milih gak komentar apa-apa. Jadinya ya bengong doang, sambil mikir "ada yang salah dengan seleraku kayaknya" X))

Gak tahu kenapa aku dulu begitu... aku aja sekarang bingung mikirinnya :s

Apa karena faktor usia? Atau faktor lain? Misalnya... karena waktu itu minjam, bukan punya sendiri. Jadi, bacanya cuma sekali dan setelah itu lupa detailnya (karena baca sekali doang)? Entah.

Selama ini, bagiku, cowok paling keren dalam karya kak Orizuka itu adalah Leo. Dan selalu Leo.

Tapi anehnya, nggak ada yang sependapat sama aku :/

Yah... tapi, walau gitu aku nggak sedih juga sih, karena artinya BAGUS! Leo milikku dan Nana seorang :D Hahaha


3 tahun kemudian, buku Miss J ini diterbitkan lagi dengan judul baru, dan aku baca...dan.... waaaaaaa~ kegilaanku dimulai sejak ituuuu!

Pokoknya merasa bodoh banget lah selama ini -,- Berasa baru keluar dari planet mars setelah kesasar selama 3 abad.

Ehhhh.... tapi setelah kupikir-pikir... Raya dan Leo bisa dibilang masih satu spesies loh! Coba deh baca baik-baik, dan bandingkan karakter mereka.. :))

Jadi, sekarang aku dah gak heran kenapa bisa jatuh cinta sama Raya. Dia dan Leo ternyata tak terlalu beda. Ya memang karakter mereka tak sepenuhnya sama. Leo lebih ke yang lembut, sedang Raya lebih ke yang nyeleneh X))

TAPI kalau kalian baca masing-masing bukunya, dan pelajari karakter mereka, pasti nemu beberapa kemiripan walau tak banyak. Just a little . A little, but it means alot for me! :D

Sedangkan untuk tokoh Lea....rr... X))

Sepertinya, dia sukses jadi tokoh kesukaan para cowok! Muahahaha.

Bahkan, teman aku, cowok, suka baca novel juga.. selama ini nggak pernah yang benar-benar tertarik sama tokoh-tokoh di dalam novel. Dia baca, ya baca aja. Kalau udah selesai, ya udah..selesai. Kelar gitu aja. Tapi, kali ini, dia benar-benar suka banget sama Lea. Menurutnya, Lea itu tipe yang menarik. Pertanyaannya: Dimana bisa nemu cewek kayak Lea??

Ya aku mana tauu.. hahaha. Kudu manggil penulisnya ini berarti mah, (yang mana aku yakin karakter Lea itu adalah karakter si penulisnya banget, muahaaha).

X))

Back to about this novel..

Lebih bagus dari terbitan sebelumnya, secara kualitas. Covernya juga.

Cover yang terbitan versi baru ini, kita bisa lihat itu adalah Lea dan Raya.

Sedangkan untuk cover versi terbitan yang duluuu.... rasanya ada kesalahan teknis. Judulnya boleh Miss-J, tapi rasanya gambar yang diletakkan itu gambarnya Barbie, bukan Lea a.ka Miss J. Muahahahaha! X))

Sementara ceritanya, oh okay... aku nggak harus bilang lagi kan untuk yang ke sekian kalinya, kan, bahwa..walau ceritanya Klise, tapi penulis berhasil membuatnya menjadi sesuatu yang menyenangkan dan sangat menghibur untuk dibaca. 4 Bintang nih kukasih, 4 bintang!! :))

Recommended banget untuk dibaca oleh anak ABG, apalagi yang pencinta Novel-novel Orizuka!

Walau ada beberapa hal yang sedikit masih menggangguku, bahkan walau aku sudah menamatkan ceritanya. Yaitu, soal Rio.

Jadi, Rio, adik tiri Lea ini... pernah kepergok sedang memandangi Lea and The Gank waktu di kelas kan?? Awalnya, yeah.. emang nggak ada clue yang mengarah ke siapapun sih.. tapi sempat ada something gitu kan sama Sabil.Tapi, ternyata, yeah.. nothing. Sabil dan Rio nggak ada apa-apa. Jadi, siapakah gerangan yang dipandangi oleh Rio itu, kak Orizuka? (kalau kak Orizuka baca, semoga mau menjawab pertanyaan ini >_<)

Dan, walau aku bilang karakter Raya itu mendekati realistis, masih ada harapan lah bisa nemu cowok kayak gitu di sini.. xixixixi *ngarep*, tapi untuk ceritanya, jujur aja sebenarnya nggak bisa dibilang realistis banget. Maksudku, masa iya ada pemilihan Ketua Osis dengan cara seperti itu?? Dan juga segala penindasan-penindasan yang ada, rasanya agak terlalu ekstrem untuk ukuran anak sekolahan. Ya.. mungkin ada yang begitu, tapi aku kali ya yang belum lihat langsung :s

Dan juga.. atraksi *?* dari gank si cewek barbar itu, yang misalnya gerakan menoleh ke arah yang sama dengan kepala diputar, dan rambut terkibas secara serempak.. rasanya cuma ada di sinetron-sinetron dan film American deh X))

Di sekolah aku sih dulu juga pasti banyak dan ada beberapa yang kesannya sekelompok dan mungkin berasa 'ada kuasa', tapi kalau sampai ngomong dengan gaya dibuat-buat, semacam 'ewww' or 'euuhhh' ,atau langkah kaki yang serempak dan selalu berderet berbaris rapi membentuk suatu formasi, lengkap dengan kibasan rambut... rasanya tak pernah lihat ^ ^; hehehe

Yah.. yang-yang semacam itu lah.

Tapi karena ini novel, ya bisa diterima lah. Aku mah suka-suka aja bacanya, dan cerita seperti ini memang selera aku banget (tapi tergantung juga dari bagaimana cara penulisnya bercerita), malah berasa seru, dan dibuat ngakak terus XD.

Masalah penulisan... oke, apa aku harus mengulanginya lagi, setelah sudah sering mengatakannya berkali-kali??

Kak Orizuka, siapa yang akan meragukan lagi gaya penulisannya?? Selalu selera aku banget!! Sehingga, seklise apapun ceritanya, tapi kalau di tangan kak Orizuka entah kenapa jatuhnya bisa menjadi sangat menarik!

Contohnya, tak jauh-jauh ya Call Me Miss-J ini. Jelas-jelas kalau dilihat, ceritanya klise kan? Cuma ngemasalahin jerawat, dan cinta-cintaan anak SMA nggak penting, plus saling tindas-menindas sama sekelompok cewek bobrok.. Yah.. udah biasalah ditemuin di sinetron atau di novel-novel lain cerita kayak gini mah. Tapi, nggak... Ide cerita boleh klise, tapi lihat cara penulisnya menyampaikan alur ceritanya.. Amazing! X))

Jujur saja sih, kak Orizuka kalau menulis dalam sudut pandang pertama, kesannya terasa sama saja. Antara Miss-J dan Audy the series, bisa dilihat ada kesamaan dalam beberapa hal. Cara si tokoh utama-nya berpikir. Iya. Tapi, nggak menggangu sama sekali. Aku tetap suka X))

Aku kadang bertanya-tanya sendiri, ihhh..kak Ori ini nemu kata-kata darimana sih?? Bisa banget gitu bikin komentar-komentar yang sarkastik khas Lea dan Audy, yang selalu sukses bikin aku ngakak!

Contoh:

Waktu Lea mengomentarin pintu kamarnya yang baru dipasang Ayahnya. 

Walaupun bentuknya megah seperti pintu-pintu di istana, tapi pintu ini juga mirip pintu Ke Mana Sajanya Doraemon karena pada kenopnya terdapat angka-angka kecil. Kuharap aku menemukan kamar tidurku yang sederhana di balik pintu ini alih-alih hutan berisi Pteranodon atau Tyranosaurus.


X)))

atau ini..

.. bersumpah akan menyuruh Ayah untuk membuang pintu itu dan kembali menggantinya dengan gordin. Maksudku, siapa, sih, yang mau kamarnya dipasangi pintu kedap suara? Kalau tiba-tiba kebakaran dan aku sama sekali tak tahu keadaan di luar bagaimana? Oh, ya, tenang. Pintu itu, kan, kedap segala macam. Aku akan aman di dalam kamarku, asyik mendengarkan iPod sementara para tetangga menyirami rumahku dengan air dari ember.


X)))))

Bahkan aku suka banget sama pemikiran Lea saat mengomentari si anggota cewek  barbar itu a.ka Barbie cs.

Barbie sepertinya mendengar kami, karena dia berhenti dan memandangi kami dengan sinis. Geng-nya secara otomatis mengikuti setiap gerkannya. Mungkin mereka ditanami chip atau apa. Kok, bisa-bisanya menoleh nyaris berbarengan seperti tadi?



And, this one..

Barbie tertawa mengejek setelah mendengar kata-kata VVidi. Seluruh geng-nya ikut tertawa secara otomatis. Aku sampai bergidik mendengar suara tawa yang sepertinya dimulai dari kunci G dengan birama empat per empat itu.


Huahahaha... X)))

Haduhhhh masih banyakkk lagi, dehhh... hehe, silahkan saja baca sendiri (dan juga novel Audy: 4R).

Eh.. setelah aku pikir-pikir, nggak heran memang novel kak Ori yang menggunakan sudut pandang pertama pasti penuh dengan kata-kata yang penuh mengocok perut. Karena, rasanya emang beginilah karakternya si penulis X)). *jadi curiga, kak Ori sering nggak sih debat batin dengan celetukan-celetukan aneh begitu?*

Soalnya, sebagai pengikut setia blog kak Ori dari zaman dulu novelnya masih HSP the series, gaya nya kak Ori saat bercerita tentang daily stories nya memang begitu (persis seperti cara berpikirnya Lea dan Audy). Aku ingat banget, postingan di blognya selalu bikin aku ngakak, hahaha. Ada cerita saat Kak Orizuka facial pertama kali (dan waktu itu dia bersumpah itu akan jadi yang terakhir kali), juga saat dia sibuk ngejar dan ngebasmi kecoak di kamar, atau saat mencuci baju dan underwear nya masuk dalam lubang WC (apa gitu namanya, aku lupa) dan harus diambil oleh tukang, bahkan ada cerita mengubek-ubek tong sampah demi sebuah undian di bungkus wafer/Tanggo (lupa detailnya), dan saat nonton di bioskop ada cowok di sebelah yang kerjaannya nelepon kenceng-kenceng hampir sepanjang film.. dan kak ori sibuk ngedumel lucu gitu, dan bilang : "Kurang norak apalagi nih orang kalau dia sampai tidur (selama nonton film di bioskop)!" (kurang lebih gitu sih, aku lupa persis kalimat kak Ori gimana hehe). Dan yeah... orang itu beneran ngorok sampai film selesai! Dan kak Ori makin keki...kkkk~ Masih banyak lagi cerita kocak lainnya :"D

Sayangnya, blog lama itu sudah gak ada... hiks... Kangen dengan gaya nulis blog kak Ori yang dulu. Untungnya, aku sempat copy-paste sebagian besar postingannya dan ngeprint, trus aku jilid..buat dibaca-baca setiap sebelum tidur (dulu sudah minta izin kak Orizuka hehe).

Ngomong-ngomong, ada satu hal yang ingin kutanyakan sebenarnya ke Kak Orizuka, yang baru terpikirkan saat mengetik ini. Kak Orizuka ini ada terobsesi/tergila-gila sama cowok yang punya lesung pipi sebelah kiri ya??

Karena, sudah ada tiga tokoh dalam novelnya yang punya lesung pipi sebelah. Nino di Our Story, Putra di After School Club, dan Regan di Audy:4R!

Kenapa aku ingat dan hapal? Karena aku juga terobsesi sama cowok yang punya lesung pipi di sebelah kiri. Hahahaha X)) Makanya aku dulu histeris banget pas baca Our Story. Lesung pipi Nino itu mauuut banget, sukses bikin aku klepek-klepek, soalnya sesuai banget dengan apa yang aku pikirkan dan bayangkan tentang cowok berlesung pipi selama ini. Arrgghhh~ *kembali menggila*



View all my reviews

Senin, 05 Agustus 2013

Lost in Love

Diposting oleh Eka Suzanna di 00.02 0 komentar
Lost in LoveLost in Love by Rachmania Arunita

My rating: 3 of 5 stars


Lepas dari gaya penulisannya atau apalah yg 'salah' di sini, yg omong-omong telah dikritisi dgn sangat detail oleh para penulis 'hebat?' , aku menikmati novel ini kok. So, 3 bintang cukup lah.

Kurang ngerti juga kenapa novel ini bisa beda dari novel yg sebelum nya. Gaya penulisannya? Jalan ceritanya? or what?

Yg jelas, aku bisa menyelami ceritanya dan karakter tokohnya dengan sangat baik, kok. Gak ada problem seperti yg dimasalahin oleh reviewer yg lain.



View all my reviews

Sabtu, 03 Agustus 2013

The Chronicles of Audy: 4R

Diposting oleh Eka Suzanna di 23.30 0 komentar
The Chronicles of Audy: 4RThe Chronicles of Audy: 4R by Orizuka

My rating: 3 of 5 stars



  Aaaaaaakkkk...!!!


Asliiiii... hal paling menggembirakan setelah mendapati kenyataan bahwa kak Orizuka dengan sangat teganya menggantungkan harapanku pada para 4R itu (tepatnya 3R diantaranya :p), adalah bahwa novel ini bakal ada lanjutannya!!

Serius, kalau nggak ada sequel nya kali aku bakal mati gegara jedot-jedotin kepala ke tembok, saking depresi akibat masih banyaknya ketidakjelasan yang menimbulkan banyak pertanyaan, sehubungan dengan bagaimana kelanjutan hidup dari si 4R1A ini!! T^T

Hahaha`, tapi ya untungnya bakal ada seri lanjutannyaaa~ yihaaa.

Lega sumpah... sampai rasanya ingin jungkir balik.

Okay~ okay~ mari hentikan kegilaan ini segera dan fokus untuk mereview *berdehem*

Sebenarnya kegilaan ini juga mungkin karena novel ini benar-benar serasa angin segar buatku. You Know? Ini bisa dibilang satu-satunya novel yang sukses kulahap dengan penuh khidmat setelah selama hampir setengah tahun vakum. Iya, aku ngerasa sudah selama setengah tahun ini vakum baca novel. Gak heran kalau Goodreads ku juga gak update-update hehehe... *nyengir tanpa dosa*

Entah kenapa aku kehilangan selera membaca. Tapi bukan berarti udah gak suka membaca novel yaa. Walau vakum, tapi aku masih bisa merasakan suatu kekuatan dalam diriku, bahwa aku sebenarnya masih sangat suka baca novel. Tapi, nggak tahu ya...selera itu sempat hilang/lenyap entah kemana.. Seiring itu juga, jiwaku serasa pergi. Lebay emang #pfft. Tapi, itu benar. Baca novel itu semacam jiwaku. Jadi bayangin aja, gak baca novel selama setengah tahun? Rrr... yah, hidup jadi nya serasa hampaa... Asli jadi malas dan gak semangat melakukan apapun. (Dan ini kemungkinan besar juga alasan dari kenapa aku hampir jarang ngadmin di Group FB, tepatnya hampir nggak pernah buka FB ). Anehnya selera membaca itu juga gak kunjung balik. Novel-novel yang masih terbungkus plastik di rumah sama sekali gak ada yang berhasil menggugah selera.

Sebenarnya udah dari satu tahun yang lalu (awal tahun 2012), progress membacaku berkurang dengan sangat drastis, sampai akhirnya tepat di akhir tahun benar-benar mati rasa sama semua novel yang ada.

Kalau kupikir, rasanya sih sebagian besar ini mungkin saja disebabkan berkurangnya pemasokan teelit yang 'asyik' di toko buku.. Dan juga semakin maraknya novel Korea-korea-an, atau bahkan fanfic Korea yang dijadikan buku. Itu bikin aku muak! Maksudku, kemana gitu novel teenlit sekelas HSP the series nya Orizuka, atau serial JDSnya Esti Kinasih? Dan akhirnya, aku jadi malas hunting teenlit karena lagi-lagi yang kulihat fanfic, fanfic, dan fanfic. Adapun novel yang ‘ngakunya’ bukan fanfic Korea, tapi nama tokohnya mirip dengan nama artis Korea, semacam kim bum, choi minho, Siwon, Jessica misalnya.. dll.. tetap saja jatuhnya jadi kayak fanfic.

Eits~ ini nggak termasuk novel kak Orizuka yang Infinitely Yours dan Fate yah :D

Aku nggak tahu kenapa, walaupun FATE nama tokohnya Minho dan Minhwan, dan berbau korea, aku sama sekali nggak ngerasa 'eneg'. Bahkan itu novel bernuansa Korea (dengan penulis lokal) terseru dan paling greget yang pernah kubaca. Memang kak Orizuka paling pintar sih kalau 'ngemas' cerita, selalu aja novelnya itu uwuwuwuwu banget! >.<

Dan.... ketika tahu-tahu nongollah si 4R ini (Regan, Romeo, Rex, dan Rafael), OMG... aku kayak dikasih nafas buatan untuk melanjutkan hidup kembali hahaha. Gak cuma Audy kayaknya yang dapat suntikan energy dari Regan, aku pun mendapatkannya dari Rex (lha?). Setelah baca novel ini, aku tuh ya jadi semangat hunting novel lagi (sampai-sampai kemarin saking kalapnya belanja buku, pas di kasir ditanya, 'mbak, ini untuk disumbangkan ya? Atau mbak punya perpustakaan mini?'). Iya, selera bacaku sudah kembali normal, alhamdulillah~. Gak cuma itu, aku jadi semangat juga kuliah, semangat nulis, bahkan juga jadi semangat bersihin rumah (terutama kamar) yang kadar ke-berantakannya sama parah dengan rumah 4R! Hahahaha. Pokoknya semangat ngelakuin apa-apa, deh. Waw.... kekuatan tulisan kak Orizuka itu memang selalu menakjubkan! >.<

Oke, fokus, Eka, Fokus! Fokus ke novel Audy: 4R ini.

Ceritanya sih khas remaja banget yaa~, tentang Audy yang hidupnya sepertinya sial tiada henti sepanjang hidup, mulai dari urusan skripsi nya, perjuangannya demi menyelesaikan tahap kuliah yang tinggal selangkah lagi itu, orang tuanya yang rada-rada bodor gimana gitu terjerat masalah keuangan/ekonomi (mengingatkanku pada orang tua Julia HSP dan Lea Miss-J yg sepertinya memiliki kadar kenorakan yang sama XD), belum lagi diusir ibu kos karena nunggak 3 bulan, dan ia terjebak di dalam lingkaran 4R! dengan menjadi babby sitter, atau tepatnya nanny kali ya (hahaha) di rumah itu demi sejumlah uang.

Iya, jadi demi menutupi keuangannya yang dah nggak tertolong lagi (dan semua ini tak lepas dari 'kebodohan' orang tuanya haha), ia berusaha mencari kerjaan. Dan tak sangka menemukan lowongan di koran untuk menjadi baby sitter.

Well~ kalau Audy menganggap IP nya yang 3,7 adalah suatu hal Amazing yang FINALLY ia peroleh setelah 4 tahun kuliah, didapatkan dengan harus memakan tumbal alias sejuta kesialan beruntun yang memporakporandakan hidupnya, justru kebalikan… aku malah  merasa sebenarnya kesialan yg dialami Audy selama ini adalah tumbal demi akhirnya ia mendapatkan sebuah keberuntungan yang sangat luar biasa, yang gak mungkin bisa didapatkan oleh para gadis remaja lainnya (termasuk aku! *mewek*) yaitu hidup satu rumah bersama 4 makhluk bersaudara super kece dengan nama yang sama-sama berawalan huruf R itu. Hahahaha.

4 makhluk super kece pake 'banget' itu adalah:

R1. Regan (anak tertua) 26-an tahun , mungkin gak salah kalau ia dianggap 'bak' seorang pangeran dibanding 3 lainnya. Dengan segala senyum ramahnya, sifat baiknya, kegantengannya, kejeniusannya, wibawanya, and lesung pipinya... well, perempuan mana yang nggak akan bertekuk lutut? Toh, sifatnya yang super sangat perhitungan (kalau dah bersangkutan dengan uang) gak mengurangi kharismanya sama sekali hahaha.
R2. Romeo (anak kedua) 22 thn (sebaya dengan Audy), ganteng menurun dari Regan, gelar hacker rasanya sudah cukup bisa menggambarkan seberapa tingkat kejeniusannya, disayangkan… ada bakat playboy cap kadal kayaknya.
R3. Rex (anak ketiga) bocah masih SMA, sekaligus pujaan hati saya (:p). Dengan gayanya yang menurut Audy bagai robot, kesinisannya, sifat dingin dan cueknya, salah satu asset sekolah tentunya, karena yah, tak akan ada sekolah yang mau menyia-nyiakan murid jenius sepertinya ... he is so killing me!!! Masa bodo dengan penyakit asma, dan bahkan segala sifat buruknya itu! I LOVE YOU just the way YOU ARE, Rex!!
R4. Rafael (anak bungsu) 4,5 tahun,  bocah jenius yg sepertinya mengalami pendewasaan dini, melihat dari bacaannya adalah majalah playboy....rrr..... dan bahkan bisa mengakui bahwa Megan Fox itu sexy. Okay. Bocah 4,5 tahun yang memang sangat istimewa.


4R ini memiliki wajah ganteng yang sama (maybe) walau dengan kadarnya masing-masing, serta kharisma yang berbeda-beda. Dan bisa lihat dari deskripsi ku di atas tentang mereka? Walau mereka berbeda karakter, tetap ada SATU kata yang sama di sana, yang akhirnya bisa menjadi bukti bahwa mereka memang benar-benar 4 bersaudara satu darah. Satu kata. Jenius, right?? Jadi, aku nggak heran sih kalau misalnya ada gadis yang sempat kelimpungan harus memilih yang mana satu di antaranya (tepatnya 3 di antaranya sih, karena Rafael... mungkin cuma akan bisa dijadikan adik angkat saja dibanding pacar hahaha).

Romeo, cowok yang mungkin tak mengenal kata mandi dalam kamusnya, selain megan fox dan berbagai rumus HTML dkk, tak heran telah memelihara entah berapa juta butiran ketombe di kepalanya. Rafael, bocah 4,5 tahun yang di usia segitu semestinya masih identik dengan yang namanya cartoon dan segala hal cute lainnya, tapi ternyata ia lebih tertarik dengan majalah playboy dan segala hal yang tidak seharusnya diketahui oleh bocah berusia sebayanya. And, Rex... yang sebenarnya bisa dibilang adalah cowok paling menyebalkan sedunia dengan segala sifat nggak banget-nya itu. Regan? Yang memiliki sejuta pesona, namun diam-diam mempunyai tingkat kelicikan dan tricky khusus tersendiri dalam menjerat hati para gadis tak berdaya seperti Audy *apa ini???* hahaha.

Tapi semakin kau mengenal mereka, kau akan menemukan hal-hal yang membuatmu akan berbalik mengagumi mereka tanpa henti. Yah, mereka semua mempunyai kelebihan/kekurangan dan pesona nya tersendiri yang mereka tunjukkan dengan cara dan gaya khasnya masing-masing. Lepas dari itu semua, yang perlu kalian catat dan ini adalah PENTING! Mereka adalah 4 makhluk pencuri hati para kaum hawa yang sangat berbahaya dan patut diwaspadai. Jadi, waspada lahhh…waspada lahhh!

See?? Aku rasa semua gadis akan sangat iri pada Audy karena bisa dekat dengan mereka..Ish...ish..

3,5 bintang untuk novel ini, dan itu berlaku untuk covernya dan ceritanya. Penilaian bintang ini akan berubah dan bertambah kalau sequelnya udah keluar! #sikap. Hahahaha, jadi sisa bintangnya aku tahan dulu yaa :p

Karena ceritanya memang masih lumayan anti klimaks ... i want more pokoknya!

Untuk masalah penulisan, seorang Orizuka tak perlu diragukan lagi. Malah aku nyaris tak menemukan cacat, kalau aku yaaa, hehe. Atau, mungkin aku telah dibutakan oleh pesona 4R? Entah :D. Yang jelas, satu hal kenyataan menakjubkan yang bisa kusimpulkan, adalah, kak Orizuka hanya dengan mnggunakan sudut pandang orang pertama, yaitu dari sisi Audy, tapi hebatnya kita bisa mengenal dengan baik bagaimana karakter para tokoh lain (terutama 4R), dan bahkan bisa tau bagaimana bentuk perasaan mereka saat itu (setidaknya selama di book 1 ini).

Dan, entah kenapa ya.. instingku mengatakan, Audy akan jadian dengan....nggg...

Sebut merk gak ya???

Okay...sebut aja deh. Yak, instingku mengatakan Audy bakal jadian sama....


….
……
…….
……..
………..
…………….  R2.
Iya, Romeo.. :p

Rrr, sebenarnya aku ngarepnya sih Audy jadian sama Rex hahaha. Tapi aku sadar, harapan dan insting itu adalah dua hal yg berbeda. Ngarepnya sih memang jadiannya sama Rex, tapi entah ya... instingku mengatakan lain..

Alasannya kenapa Romeo? Karena di book 1 ini, Romeo lah yang terlihat paling tidak mungkin untuk jadian sama Audy (interaksi mereka paling minim, dan tidak ada suatu yang 'wah' terjadi di antara mereka, kecuali Romeo pernah membawa Audy ke rumah sakit untuk menjenguk Maura dan sukses menghancurkan hati Audy hingga berkeping-kepng. Hish!), tak ada gejala/tanda apapun. TAPI.. justru yang terlihat paling tidak mungkin biasanya adalah yang ternyata mungkin (--" ) . That's why.... Oke, analisis yang remeh memang.

Dan alasanku itu nggak sekadar alasan loh. Selama ini aku lihat Audy paling anti sama Romeo, dan selalu meremehkan dengan mengatakan hal-hal yang cenderung mendeklarasikan dirinya 'aku nggak bakal pernah tertarik sama cowok jorok, dan super mesum kayak Romeo'. Biasanya, cewek kalau terlalu anti sama seorang cowok, ini bakal menjadi senjata yang justru berbalik menyerangnya di kemudian hari.. :p

Huahahaha... oke cukup. Hentikan segera segala analisa bodoh ini, sebelum kak Ori menertawakan saya yang mendadak berubah menjadi calon istri-able buat Heiji Hattori X))

Well, mari kita lihat nanti aja deh... hehe.

Aku sempat mewek saat perasaan Audy bertepuk sebelah tangan. Aku bisa paham bagaimana perasaanya. Pasti menyakitkan.. Ketika menyadari kita mempunyai perasaan khusus pada seseorang, namun hati orang itu sudah TAKEN. It’s so hurt!!! Apalagi saat harus berpura-pura bahwa kita baik-baik saja ketika orang itu ada di dekat kita, selalu ada di sekitar kita, dan satu atap pula… Serius, aku mewek..

Ini bukan curcol. Tapi, gak tahu ya… mungkin aku terlalu menjiwai berperan sebagai Audy dan menyelami perasaannya. Ya kan novel ini menggunakan sudut pandang Audy, jadi sebagai pembaca aku mau tak mau menempatkan posisi sebagai Audy (:p). Saat ia lagi kocak-kocaknya, aku ngakak. Saat lagi sedih-sedihnya.. aku mewek juga :( Dan saat ia lagi berinteraksi sama Rex,  jantungku pun ikut berdentam-dentam!  (ya ampun apalagi sih inii? XD)

Omong-omong soal peran, untuk karakter Regan dan Romeo, aku gak kesulitan mencari sosok imajinernya. Tapi, Rex?? Asli kayaknya gak ada yang bisa menjadi sosok yang satu ini. He is so special X)).
Dan Audy? Mohon maaf… tentunya tak lain tak bukan adalah aku membayangkan diriku sendiri, hahaha :p

Kalau ini dijadikan FTV (iya, FTV, bukan FILM) aku rasa bakal dengan sukarela ikut casting jadi Audy. Karena sepertinya aku sudah mahir mengekspresikan segala tingkah Audy huahaha. Iya, jadi selama baca.. aku sering dengan muka mengkerut, mengernyit, mau mewek, ngakak, cengar-cengir, senyum-senyum, cemberut, jutek, judes, mata berkaca-kaca dll dsb, sesuai dengan apa yang Audy rasakan. Mungkin kalau ada yang lihat pas aku lagi baca tadi, bakal disangka gila. Bahkan saat adegan di rumah sakit, antara Audy, Regan, Romeo, dan Maura (yang udah baca pasti tahu), sukses di situ aku nangis beneran :’(

Sempat aku pernah baca sepintas, ada yang berpendapat, apa Audy itu tidak terlalu berlebihan saat patah hati sama Regan sampai segitunya? Karena selama ini Audy tidak pernah menunjukkan ketertarikan lebih, selain sebatas hanya memuja ketampanan Regan dan segala sifat bak malaikatnya itu. Saat itu, aku sempat tercenung, 'iya juga ya. Selama ini Audy kan hanya tahu nya mengatakan betapa Regan itu tampan, dll, sbg. Lha kenapa bisa patah hati sampai segitunya saat tahu Regan sudah TAKEN hatinya?' Tapi pikiran itu segera buyar saat aku ingat aku nangis, gegara hal itu (baca: adegan itu). Jadi, aku rasa... ya, mungkin memang selama ini Audy hanya memuji-muji betapa tampan dan baiknya Regan. Tapi bukan tidak mungkin ia bisa sangat sakit hati saat tahu bahwa Regan sudah ada yang punya #tsaah. Perasaan yang Audy rasakan, tipe perasaan yang 'mungkin' baru benar-benar disadari betapa ia serius menyukai Regan selama ini, setelah mendapati kenyataan bahwa ia tak mungkin memilikinya. Sulit dijelaskan sih... tapi intinya, yang Audy rasakan itu wajar. (kalau nggak wajar,kan nggak mungkin aku sampai mewek segitunya juga hehe).

Bahkan sebelum Romeo memutuskan membawa Audy menemui Maura, dari awal cerita, aku sudah punya feeling buruk tentang hal ini. Makanya, saat Romeo bilang mau mengajak Audy pergi, di situ 'aku sudah tahu mereka akan menemui seseorang', jatungku langsung kebat-kebit, nyaris mau nangis. Mungkin juga ini semacam deja vu kali ya? Perasaan seperti ini pernah kurasakan saat membaca FATE. Yang udah baca pasti tahu, perasaan yang terlibat di antara Adena-Minho-Nicole. Ada semacam ketidakrelaan kalau Audy merasakan perasaan menyedihkan yang sama kayak Adena waktu itu.

Itu sebabnya aku nggak mau Audy jadian sama Regan. Masa bodo, Regan seganteng apa, or sebaik apa, bahkan kalaupun nanti (misalnya) Maura ternyata nggak tertolong, dan Regan tahu-tahu punya perasaan sama Audy, aku tetap nggak rela sih mereka jadian. Lebih baik Audy sama Romeo atau Rex aja. Regan itu di mataku udah kayak Jang Minho di FATE. Dia hanya sesosok Abang/kakak buat Audy. Sama kayak Jang Minho-Adena (lha..ini kenapa jadi aku yang ngurusin pasangan yg cocok buat Audy sih?? Hahaha).

Eh kalau dipikir, iya juga ya… Bentuk perasaan Audy ke Regan itu sama persis kayak bentuk perasaan Adena ke Jang Minho yang akhirnya terpaksa hancur karena adanya wanita lain. Ya kan?? Ya kan?? Tapi, untung akhirnya ada Minhwan yang bisa menjadi cinta baru untuk Adena. Awww~ Kira-kira kalau Audy, siapa ya? Romeo kah? Rex kah? Hahaha.
Kalau misalnya Audy itu Adena. Regan itu Jang Minho. Maka… siapa yang kayak Jang Minhwan? Harusnya sih Rex. Dia sinis, rada terkesan jahat sama Audy, tapi sebenarnya ia yang paling perhatian dan lumayan peduli sama Audy. Dibalik sosok Rex yang seharusnya 'nggak banget' itu, aku (dan aku yakin semua pembaca juga) bisa merasakan suatu kehangatan dan kasih sayang yang tak begitu terekspose dari dalam diri cowok ini. Jadi, harusnya sih Rex!

Tapi seperti yang kubilang sebelumnya, instingku mengatakan Audy bakal sama Romeo.

So, mari lihat saja nanti. Kalau misalnya Audy sama Romeo, oke, berarti instingku benar. Lagipula, Romeo itu sebenarnya adalah sosok cowok yang sebenarnya sangat menyenangkan dan tipe kesukaan para hawa banget kalau saja dia mau mandi, dengan sikap ala-ala playboy mesumnya, serta cengiran/kerlingan nakalnya, awww~ nggak kukuuu. Para Hawa kan memang paling suka banget nih cowok yang rada 'nyimpang' gini. Ya kan?? Hayo ngakuuu! :p Sayangnya Romeo kurang diekspose sih di bagian sisi kerennya. Kak Orizuka lebih suka menunjukkan betapa mesum, jorok dan berketombenya Romeo. Dan jujur saja, ini menambah kecurigaanku. Kurang dieksposenya Romeo TENTU agar karakternya terlihat tak begitu menarik dan menonjol, dan ini adalah hint-hint yang disembunyikan oleh kak Orizuka untuk menjadi senjata di book 2 nanti. Maka itu aku cuma bisa bilang, mulai sekarang alangkah baik nya untuk mulai bersiap-siap menahan diri, karena di book 2 nanti pesona Romeo akan meningkat berkali-kali lipat!

*sok tahu lu, Ka*

Biarin! *pasang muka belagu*

*apeeeuu ini??*

Kok aku jadi PEDE jaya gini kayak Heiji Hattori? Wakakakak~ Kalau analisis salah kan malu-maluin ntar :p

Tapi kalau ternyata Audy sama Rex, yah nggak apa-apa juga, sesuai harapan berarti, hahaha. Kalau dia sama Regan?? Hmm…. Ya nggak apa-apa juga sih :p

Eh, kalau ternyata Audy nggak bakal jadian sama siapapun salah satu dari 3R itu?? Rr…. Kayaknya kak Orizukanya yang perlu aku bulet-buletin dan kurung dalam Paviliun X))#diRajam

Ini urusannya kenapa jadi ngebicarain siapa yang bakal jadian sama Audy sih?? --“ ckckckck

Dan ini memangnya bisa disebut Review ya?? Hahaha *tertawa sumbang*. Bukan. Ini sepertinya lebih tepat disebut cuap-cuap nggak jelas untuk menyalurkan kegilaan saya pada 4R, karena ternyata sekadar nyampah di twitter dan FB belum membuat saya puas.

Dan *lagi*, kalau ada yang protes tentang kenapa Audy harus jadian sama Rex yang masih bocah SMA, sepertinya perlu tahu bahwa Kenichi Matsuyama aja nikah sama tante-tante yang usianya beda 8 tahun. And, again, ini kenapa sampai nyenggol ke Kenichi Matsuyama sih??

Okay, sebelum kegilaan saya semakin menjadi, kita akhiri aja di sini. Sekian, terima kasih.

*kembali lanjut nungguin sequel, yang omong-omong kayaknya baru rilis tahun depan *

nb: maaf kalau review nya, oke ralat, pembawaan tulisannya, sangat super kacau. Aku bisa saja mereview dengan 'versi' serius kalau mau. Sayangnya, aku tak mau hehe. Dan memang begini lah kalau aku sangat suka dengan apa yang kubaca, jadi sangat tak terkontrol, dan gak bakal puas sendiri kalau mereviewnya dengan tutur/kalimat yg sangat tertata ala-ala reviewer lain ~kkkkk X))




View all my reviews

Kamis, 01 Agustus 2013

Seasons to Remember

Diposting oleh Eka Suzanna di 23.41 0 komentar
Seasons to RememberSeasons to Remember by Ilana Tan

My rating: 1 of 5 stars


Bingung mau ngomong apa....

wkwkwk~

*asli cuma bisa cengengesan*

Nyesal gila, ekspektasiku terlalu tinggi untuk buku ini huhuh...

Tadi begitu di Gramed, aku langsung ngacir saat melihat Season to Remember ini di sebuah rak, kegirangan. Asli penasaran, buku ini tentang apa sih kalau bukan novel? Tadinya sih bayanganku ini adalah buku tentang bagaimana Ilana Tan bisa berproses bersama imajinasinya, hingga akhirnya tercipta Tetralogi 4 season.

Yah, intinya.. yang kuharapkan ini tuh buku tentang masa-masa dimana Ilana Tan bisa menerbitkan Summer in Seoul, dan sampai akhirnya bisa menjadi tetralogi. Karena jelas nggak mungkin ini Biografinya, jadi aku nggak pernah mengharapkan sampai ke situ.. haha.. :/

Tapi ternyata, pas aku buka dan mau baca... what the??

Hanya berisikan quotes-quotes dari novel 4 season... -_-

Itu pun dikit, alias satu halaman satu quotes. Bayangkan, betapa banyak halaman kosong tersia-siakan begitu saja, padahal sebenarnya bisa dimanfaatkan dengan sangat baik.

MUBAZIR! 1 kata yang tepat. Mubazir uang, iya. Beli mahal-mahal 50ribuan, lha isinya cuma gituan doang -_- Bener-bener WTF! Plus Mubazir kertas!!

Kalaupun memang hanya mau mengutip quotes-quotes, minimal seenggaknya ditambahkan ilustrasi lucu gitu... misalnya sketsa beberapa adegan yang ada di novel. Kayak perpustakaan tempat Keiko kerja misalnya, atau sandal Keiko yang ada di kamar Tatsuya itu, atau apalah yang berhubungan dengan ceritanya, begitu kan bakal lebih keren -,,-

Bener-bener nggak banget deh nih buku. Kecewa..

1 bintang ini hanya untuk covernya yang (untungnya) cantik, dan warna serta bahan kertasnya yang bagus. Makasih!



View all my reviews

Hai Miiko! 25

Diposting oleh Eka Suzanna di 20.33 0 komentar
Hai Miiko! 25Hai Miiko! 25 by Ono Eriko

My rating: 3 of 5 stars


Buseeettt...setahun, baru satu yg rilis... nomor 25 x_X

26 nya kapan????

Btw, kali ini rada kecewa sih.. Belinya udah semangat banget, eh ceritanya biasa aja. Yah, masih bagus sih, dan masih lucu. Tapi untuk seorang AKU yg udah ngikutin Miiko dari dulu, kerasa banget edisi yang ini ceritanya biasa-biasa aja. Nggak ada yang wah. Bahkan yang biasanya aku selalu ketawa-ketawa bacanya, kali ini nggak. Senyum aja jarang :/

Bahkan biasanya setiap selesai baca, aku buka lagi dari halaman awal dan baca sekali lagi. Sekarang? Habis selesai baca, udah, tutup bukunya, masukkin ke rak :/

Untungnya aku masih terhibur dengan cerita yg Miiko dan Tappei pergi ke masa depan Setidaknya aku bisa senyum-senyum ngelihat mereka berdua :)) wkwkwkw

Selebihnya biasa aja. Nggak ada yg 'seru', standar banget.



View all my reviews

Senin, 11 Februari 2013

Bokutachi no Unmei

Diposting oleh Eka Suzanna di 20.02 0 komentar
Bokutachi no UnmeiBokutachi no Unmei by Orihara Ran

My rating: 4 of 5 stars


A Gakuen, adalah sekolah yg sepertinya dikhususkan untuk orang2 yg berniat terjun ke dunia entertain, entah itu model, penyanyi, bintang film/dorama, dll.

Bukan.. bukan sekolah trainee seperti SM entertainment. Ini benar-benar sekolah seperti sekolah biasa, yang belajar, dan kantinnya akan penuh saat istirahat. Hanya saja sekolah ini 'special', muridnya berasal dari 2 golongan. Seorang artis, dan seorang calon artis.

Sekolah yg muridnya total 300 ini sendiri memiliki perlakuan khusus pada tiap kelasnya. Tiap angkatan ada 5 kelas yg terdiri dari kelas A-E.

Kelas A bisa dibilang kelas 'yg dianak emas kan'. Isinya anak-anak yg bisa dibilang unggul dan berprestasi.

Lucunya, prestasi di sekolah ini dilihat dari 'seberapa lakunya si murid di dunia entertain'. Semakin laku dan terkenal, semakin dianggap berprestasi.

Tak heran, anak kelas A setiap harinya sering yg masuk cuma sedikit. Sisanya absen atau bolos karena schedule padat. Sedangkan anak kelas B C D, apalagi E, lebih rajin masuk sekolah. Anak kelas E adalah kelas yg anak-anaknya selalu full setiap harinya, nggak ada absen. Kalau di sekolah biasa, tentu seharusnya anak kelas E lah yg disebut kelas teladan. Tapi berhubung ini Sekolah A Gakuen, justru kelas yg paling banyak alpanya lah yg dianggap kelas ter the best -,,-. Kalau sekolah begini mah aku juga mauuu... Wkwkwk

Ichi adalah salah satu siswa di kelas A yang paling jarang masuk sekolah. Jelas saja, karena ia adalah bintang yang sangat berbakat. Penyanyi nomor satu, plus acting nya oke. Artis kelas atas lah pokoknya. Tidak heran schedulenya padat, kebanjiran job.

Kakeknya adalah direktur yg berkuasa di sekolah itu.

Ichi itu cowok yg mungkin sekilas terlihat sangat dingin, kaku, dan tak banyak bicara. Ia juga tak terlalu peduli dengan keadaan sekitar, apalagi sama orang asing yg baru dikenal.

Namun, ketika kakeknya meminta ia main dalam sebuah dorama baru, dan dipasangkan dengan seorang gadis bernama Kanon dalam sebuah dorama, suka tak suka, mau tak mau, dengan tanpa ia sadari ia tak bisa untuk tidak peduli atau pun mengabaikan keberadaan gadis itu. Gadis aneh, yang terlihat tidak sangat manusiawi dengan segala tingkah laku anehnya itu berhasil menarik seluruh perhatiannya. Di mata Ichi, daripada manusia, Kanon lebih seperti makhluk asing yg entah dari planet mana.

Gadis yg raut wajahnya tak pernah berekspresi, selalu irit kata, dan terkesan autis... bagaimana ia bisa berkerja sama dengan gadis itu? Apa gadis autis nan super aneh itu bisa beracting dengan baik?

Ichi lupa dengan perkataan kakeknya yg pernah mengatakan padanya, "Karena pandangan mata kita terbatas, biasanya kita cuma melihat apa yang ada di depan kita. Tapi, jangan pernah berhenti untuk melihat."

----

Bingung mau kasih 4 bintang atau 5 bintang.

Ada beberapa hal yg rasanya 'miss' saat membacanya, namun aku tak tahu pasti apa itu.

Dan sudut pandang cerita ini 'campur aduk' .  Di awal cerita cenderung menggunakan sudut pandang Ichi, tapi kadang tau-tau tanpa angin dan hujan sudut pandangnya berpindah ke Kanon -,,-

Mungkin kalau secara terpisah sih tidak terlalu masalah. Tapi masalahnya, sering masih dalam 'satu bagian/scene' sudut pandangnya berpindah dari Ichi kok tau-tau terselip sudut pandang Kanon. Nggak mengganggu sih, tapi menurutku kurang bisa dibenarkan saja. Kenapa penulis nggak menggunakan sudut pandang ketiga saja kalau begitu? -,,-

Tapi aku suka dan menikmati sekali saat membacanya. Walau ceritanya sederhana, sangat simpel, tapi menurutku sangat menarik. Tentu saja penyebab rasa tertarik ini adalah karena pembawaan karakter Kanon yang 'unik' itu, hehe.

Kanon tak hanya berhasil menarik perhatian Ichi dan orang2 yang terlibat dalam cerita ini, tapi juga berhasil mencuri perhatianku.

Jujur saja, setiap membuka halaman buku ini, aku selalu diselimuti rasa penasaran, sedikit berdebar, menantikan kira-kira 'kejutan' apalagi yang akan diperlihatkan Kanon. Aku juga selalu menerka-nerka dan penasaran dengan 'sebenarnya apa yg Kanon pikirkan' lalu dibuat terpana dan terkesima saat ia memikirkan dan.melalukan hal-hal yang diluar dugaanku.

Karakter Kanon itu AMAZING walau aneh hehehe.

Hmm... Saat membayangkan karakter Ichi entah kenapa sosok Matsumoto Jun yang nyantol di kepalaku hehe.

Sedangkan Shota, aneh bin ajaibnya aku malah terbayang sosok Restu, pemain di Tukang bubur Naik haji the series (yang suka ngikutin Tukang Bubur pasti tahu). Aneh kan??? Restu itu memang bukan orang Jepang.. tapi entah kenapa karakter dia begitu pas dengan Shota, sehingga yg terbayang justru wajahnya -,,-

Sedangkan Kanon, aku malah membayangkan diriku sendiri hahahaha -,,-

Bukannya aku narsis atau bagaimana, tapi itu terjadi di luar kendaliku. Tidak tahu kenapa malah membayangkan Kanon itu diriku sendiri.

Entah itu mungkin karena Kanon berhasil menyeretku masuk dalam dunianya, atau bagaimana, entah lah..

Yang jelas secara pembawaan karakter, aku agak berbeda dengan Kanon walau dalam sedikit hal ada yang sama.

Oh..sebenarnya aku dan dia sama, hanya saja aku lebih manusiawi, sedangkan Kanon itu 'robotwi'.

Aku pendiam kalau bersama orang asing, tapi tak sekaku itu. Dan juga tak suka keramaian. Sering merasa tak nyaman. Tapi aku bisa beradaptasi.

Kanon itu robotwi. Sama siapa saja ia kaku, diam, dan cenderung sangat-sangat-sangat 'aneh'.

Dan aku juga suka acting. Apa mungkin ini yang membuatku bisa menyelami karakter Kanon hingga membayangkan image ku sendiri sebagai dia? -,,- Entah lah.

Cuma bedanya adalah cara berpikir kami. Aku cenderung menerima apa yang ada di depan mata, sedang Kanon sepertinya hanya bisa menerima hal-hal yg menurutnya masuk di akalnya.

Dalam acting pun dia berpikir 'memerankan suatu karakter harus ada sebab kenapa karakternya begitu'. Misalnya karakter yang ia perankan adalah gadis yang senang melukis. Kanon merasa ia harus tahu kenapa gadis itu senang melukis. Kalau ia tak tahu alasannya, menurutnya ia tak akan bisa memerankan karakter itu.

Jadi aku pikir, Kanon itu benar-benar ingin menjiwai perasaannya.

Kalau aku, saat aku disuruh misalnya 'kau harus memasang wajah benci saat melihat tas sekolagmu. Tunjukkan perasaan bencimu dengan melemparnya atau menginjaknya ke tanah', maka aku akan melakukannya tanpa mau capek-capek mikir 'kenapa aku harus benci tas sekolah itu' hahaha.

Sesederhana itu bagiku soal acting. Aku akan melakukan apapun sesuai dengan perintah atau teksnya. Kalau disuruh nangis guling2, aku lakukan. Disuruh menampar orang dengan wajah bengis, akan kulakukan. Sesuai skenario.

Tapi Kanon tak berpikir sesederhana itu. Itu lah Kanon! Gadis yang awesome dan sulit ditebak pikirannya hehe.

Oh ya, kayaknya salah satu hal yg menurutku 'miss' itu adalah 'alasan kenapa kakeknya Ichi merasa Ichi akan cocok menjadi partner Kanon dalam dorama'. Semestinya dijelaslan alasannya. Karena cerita ini sendiri sudah menegaskan dan memberikan gambaran pada pembacanya bahwa 'selalu ada alasan dibalik semua hal, seabsurd apapun itu'. Jadi menurutku, ketika si kakek telah merencanakan sejak awal agar Ichi berpasangan dengan Kanon dalam sebuah dorama, seharusnya ada alasan kuat di balik itu, yang sayangnya sama sekali tak dijelaskan di sini..

Jadi karena ada beberapa 'miss' dan juga hal-hal kecil lainnya yg tidak terlalu mengganggu tapi menurutku bisa mempengaruhi bintang. Contohnya, seperti ada sebuah halaman buku ini yg terbalik cetakannya -,,-. Juga, pendeskripsian penulis yg sering berulang-ulang, tentang Ichi si cowok berambut pirang abu2, Shota si cowok gothic namun super narsis, Kanon si gadis berjalan super lambat, irit kata, muka datar, dll sampai hapal aku -,,-. Itu baru sebagian, masih banyak lagi (belum lagi tokoh-tokoh yg lain). Merusak suasana -,,-.  I mean, aku sudah tahu mereka 'begitu', nggak perlu diingatkan berulang kali, apalagi peringatannya di setiap scene baru, hhhh... Tapi untung saja jalan ceritanya menarik... dan jepang  banget hehe. Kalau saja aku sebelumnya nggak tahu kalau ini karya orang Indonesia, pasti aku udah tertipu. Karena nama penanya 'orihara Ran' dan ceritanya asli Jepanggg bangettt. Baca ini benar-benar kayak lagi di Jepang, dan kayak nonton dorama Jepang. Nggak kayak Winter in Tokyonya ilana Tan yang ... bagus sih ceritanya, tapi kurang menggambarkan unsur Jepangnya.

Jadi ... ...  4 bintang deh :)



View all my reviews
 

Book Lover Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review